Semoga Sehat Selalu, Ibukku: edisi 60 tahun

, , 32 comments
Wah, ibuk sudah 60 tahun hari ini :)
Tapi kalau aku lihat-lihat, sebenernya ibuk hari ini tidak lebih tua dari 20 tahun yang lalu
Masih sama saja seperti ini
Cuma sekarang keriput semakin bertambah. Di punggung tangan, di leher, di wajah
Selebihnya, masih sama

Jadi ingat waktu aku umur 4 atau 5
Ibuk pernah tanya, waktu kita akan pergi tidur
"Dek, mau nggak kalo ibuk sampeyan diganti sama ibuk yang lebih cantik?"
Aku langsung jawab, "Nggak mau!"
"Kalau yang lebih muda? Yang punya mobil bagus, yang bisa belikan sampeyan mainan yang buanyak?"
"Nggak mau!"
Dalam hati aku menerka-nerka, apa yang akan terjadi pada ibuk? Apakah ibuk mau meninggalkan aku, atau memberikanku kepada orang lain? Ah, anganku terlalu melayang
"Bener nggak mau?"
"Nggak mau!!!" jawabku yakin
"Ya sudah, i love you, Dik"
"I love you too"
Lalu kita terlelap berpelukan
Ibuk, orang yang mengajariku bahasa Inggris pertama kali ya ternyata ibuk
Dan kalimat pertama yang diajarkan adalah i love you, walau saat itu aku tidak paham betul apa artinya :)
Ibuk alias Mimi *aurel banget*

Aku ingat waktu aku belum TK
Ibuk sudah mengikutkanku latihan menari tradisional di Gedung Depdikbud Kediri
Bersama teman-teman Mbak Mama, yang aku sama sekali nggak kenal
Rame sekali pas latihan. Kebanyakan lebih tua daripada aku
Aku sih seneng-seneng aja, walau harus ditemani ibuk persis di sampingku
Maklum, waktu itu aku bukan anak yang cukup percaya diri ketika di lingkungan baru

Kegiatan menari itu aku ikuti sampai masuk TK (dengan Pak Tris guru tari di TK) sampai SD kelas 6
Sudah tak terhitung berapa banyak panggung yang kami "taklukkan", baik sekedar tampil ataupun lomba
Mulai dari panggung sekolah sendiri, sekolah lain, panggung di desa, panggung desanya Pak Tris, panggung kantornya ibuk, sampe pencapaian puncak waktu itu adalah aku ikut syuting nari di TVRI bersama teman-teman SD :)
Ibuk tak pernah menyuruhku menjadi penari profesional
Ibuk hanya ingin anaknya tumbuh menjadi anak yang normal sesuai perkembangan usianya
Yang memiliki kepercayaan diri yang baik, yang giat berlatih, yang punya mimpi untuk menang, dan yang bisa memanfaatkan waktu luang dengan baik

Aku ingat waktu aku umur 7 atau 8
Ibuk demam tinggi, hanya bisa terbaring di kasur
Aku terlalu kecil untuk tahu bahwa itu MALARIA
Aku hanya ingat suatu malam ibuk menyuruhku dan mbak Mama untuk duduk di samping tempat tidur, membawa kursi kecil berdampingan, dan meminta kami membacakan Al-Qur'an
Aku tak tahu apa yang terjadi
Aku hanya berpikir mungkin ibuk ingin tahu sebaik apa bacaan Al-Qur'an kami
Kami membacanya dengan santai saja, kadang bergantian

Belasan tahun kemudian, aku baru tahu bahwa hari itu ibuk jatuh sakit karena banyak pikiran
Ibuk hanya bisa berpikir seandainya ibuk meninggal saat itu juga, setidaknya ia sedang dalam kondisi mendengar ayat-ayat Al-Qur'an yang dilantunkan anak-anaknya, sehingga harapannya meninggal dalam kondisi yang baik
Ibuk membatin: "Ya Allah, jika aku mati hari ini, siapa yang akan mengurus anak-anakku? Apakah mereka harus hidup dengan bapaknya saja? Atau lebih baik aku berikan kepada saudaraku yang tak punya anak? Atau bagaimana?"
Dan ibuk juga bilang, bahwa setelah itu seperti ada malaikat yang membisikkan tepat di telinga ibuk: "Jangan khawatir. Apa kau pikir jiwa-jiwa anakmu ini milikmu? Sungguh sekali-kali tidak. Mereka milikKU, Aku yang akan mengurusnya. Mereka berdua milikKU."
Dan seketika itu ibuk sadar dan pasrah sepenuhnya kepada Tuhan. Ibuk tak risau lagi tentang kami, anak-anakmu. Semua milik Tuhan. Semua urusan menyangkut anak-anaknya adalah milik Tuhan

Dan ketika aku ceritakan kisah ini kepada tentor lesku, beliau hanya bilang: "Ibumu orang hebat. Ibumu orang hebat!"
Aku tertegun. Begitukah? Jadi orang lain menilai bahwa ibuku hebat?
Seketika mataku berkaca-kaca dibuatnya
Ibuk (ijo) jadi ketua panitia Pagelaran Ketoprak di GNI Kediri

Aku ingat ketika aku umur 16 atau 17
Aku dengan bangga menceritakan kepada teman-temanku bahwa ibuku adalah SAHABATKU
Ya, kau tahu apa arti "sahabat"?
Dia adalah orang yang ada di kala suka maupun duka, orang yang kepadanya dapat kau ceritakan berbagai hal, orang yang dapat kau percaya sepenuhnya
Dan ya, ibuku adalah sahabatku
Ibuku tau hampir semua teman lelaki yang pernah aku sukai (baik suka ala cinta monyet atau suka yang agak serius)
Ibuku tau bahwa baju SMPku yang penuh coretan tanda tangan kakak OSIS SMA saat MOS adalah karena kakak-kakak itu aku anggap super keren
Ibuku tau hampir semua nama guru yang mengajarku di sekolah
Ibuku tau dan beberapa sangat hafal dengan teman-teman akrabku, misalnya dengan bertanya: "Ria yang rumahnya Bujel?", "Riris yang cempluk yang temen sampeyan dari TK itu?", "Dik Elok yang bapaknya pegawai Gudang Garam, yang pinter itu?", "Si Anu yang kata sampeyan manis, ketua OSIS itu?" 

Sejak SMP bahkan ibuku seringkali menyetujui rencana kami untuk mengundang teman-teman bermain ke rumah kami
Misalnya saat aku ulang tahun. Daripada mentraktir mereka di bakso Pak No dekat SMPku (eh bener gak namanya Pak No?), ibuku lebih memilih memasakkan sendiri menu-menu pilihan kami, menyalami satu per satu teman-teman kami yang datang ke rumah sambil menghafalkan wajah dan namanya, lalu selalu memanggil mereka dengan sebutan "mas" dan "mbak" atau "dik"
Ya, hampir tak ada temanku yang main ke rumah yang dipanggil dengan namanya saja, misal "Dono sudah makan?", tetapi "MAS Dono sudah makan?", misalnya
Sehingga dulu seringkali aku kaget ketika berkunjung ke rumah teman dan orangtua mereka kurang ramah kepada tamunya (aku), atau sama sekali tidak terlibat dalam pembicaraan, atau acuh tak acuh terhadap tamu
Aku berpikir: "Kenapa mereka tidak ramah seperti ibuku ya?"
Perpisahan pas ibuk pensiun. Makan-makan sederhana
Aku ingat saat usiaku menginjak kepala dua dan aku mulai kuliah
Ibuku sering bertanya: "Dek, siapa teman lelaki yang sekarang sampeyan sukai?"
Kemudian meluncurlah ceritaku tentang si A, si B, si C, dan si D
Biasanya ibuku akan menggoda: "Lha mereka seneng sama sampeyan nggak? Jangan-jangan sampeyan yang ge-er"
Huuuuu..."Ya nggak tau deh Buk"

Pernah suatu kali aku bertanya ke ibuk, karena desakan lingkungan sosial yang semakin menggila masalah 'kok belum nikah?' (lebay): "Buk, sebenernya aku udah pantes belum sih untuk nikah?"
"Hmmm... sudah", sambil ngeliat aku dari ujung kepala sampe ujung kaki
"Mosok?" tanyaku meragukan jawabannya. "Aku kan masih manja, gampang marah, belum biasa mandiri, masih suka minta dulang (suap) ibuk"
"Insya Allah, semua kan pasti belajar. Asal sampeyan juga mau memperbaiki diri"
Buk, apa Bapak melihat di surga ya, pas aku wisuda? Semoga :)
Dan semakin lama ibuk semakin galau ketika usiaku sudah 25 dan tak segera menikah (mbakku juga belum), maka yang bisa kulakukan saat ini adalah berdoa kepada Tuhan:
Ya Allah yang Maha Mendengar
Jika hal ini (jodoh) baik untuk urusan dunia dan akhiratku sekarang, maka mudahkanlah jalannya. Jika hal ini buruk untuk urusan dunia dan akhiratku, maka tundalah sampai waktu yang tepat menurutMU atau gantilah dengan sesuatu yang lebih baik daripada itu
Ya Allah, berikanlah kami pasangan yang shaleh, yang shalat lima waktu di awal waktu
Yang memuliakan ibu dan saudara-saudara perempuannya, karena dengan demikian ia akan memuliakan istrinya
Yang istiqomah sedekahnya, yang berusaha meneladani Rasulullah Muhammad SAW dalam berperilaku
Yang baik tutur katanya
Dan yang tak kalah penting, yang dapat membuat ibuku ridha

Selamat ulang tahun, Ibuk
Semoga sehat selalu, dicukupkan seluruh kebutuhannya oleh Allah, bisa menemani sampe aku & mbak Mama beranak cucu... Mohon doanya selalu agar kita segera dapat pergi haji bersama-sama ya buk
Amin

Daughter who loves you always,
Pety

ps: Buk buk, ini kalo mau aku tulis semua tentang ibuk, kayaknya tinta di lautan juga gak bakalan cukup :) Karena sudah pagi (lagi), sementara ini dulu ya buk :)

32 comments:

  1. wah sudah sepuh 60 tahun, moga sehat selalu ya ^_^

    ReplyDelete
  2. subhanallah.. terharu mbak.. semoga ibuk panjenengan diparingi umur yang berkah dan sehat selalu nggih.. aamiin...

    ReplyDelete
    Replies
    1. nggih, amin bu dokter. Semoga demikian pula untuk orangtua panjenengan :)

      Delete
  3. Selamat ulang tahun ibunya si mbak. :)
    Semoga makin hebat :D

    Mudah2an kedua orang tua saya masih bisa melihat saya wisuda dan mendampingi saya waktu pernikahan, aminn

    event ngeblog: menulis di blog dapet android, ikutan yuk!

    ReplyDelete
    Replies
    1. amin, semoga segera wisuda & segera menikah ya :D salam kenal, mas Dimas :)

      Delete
  4. baca ini sampai merinding... mau nangis terharu ... mantap tulisannya..... selamat ulang tahun buat iBu yang selalu menginpirasi...

    saya suka kalimat ini ""Jangan khawatir. Apa kau pikir jiwa-jiwa anakmu ini milikmu? Mereka milikKU, Aku yang akan mengurusnya".
    ini kalimat akan hebat buat orang yang sudah menjadi orang tua.... dulu saya tidak mengerti.. skrg saya tahu arti persisnya...

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih mas Applaus. Mungkin saya juga paham kalimat itu lebih baik lagi jika sudah menjadi orangtua ya :)

      Delete
  5. Yeee!!! Bude ulang tahun!!! Sehat selalu ya Bude, we love you!!! (´▽`ʃ♥ƪ)

    ReplyDelete
  6. Terharu..Selamat ulang tahun buat ibunya mbak, semoga diberikan kesehatan selalu..

    ReplyDelete
  7. kalau dilihat dari fotonya, ibu kamu meski usia 60 thn,tapi seperti 25 thn

    nah,masalahnya,kalau kamu....meski masih 25 thn,tapi sudah seperti 60 thn,kebalik

    hahahahahaha


    *kabuuurrrr sebelum ditimpuk pakai gedung PJB :p

    ReplyDelete
    Replies
    1. JEDHERRRR!!! *samber + setrum pake tiang listrik*

      whatever, saya stay young naturally (ngiklan) :p

      Delete
  8. Selama ukang tahun buat ibundanya mbak Pety Puri, semoga panjang umurrr dan sehat selaluuu

    ReplyDelete
  9. hubungan ibu-anak yang bikin iri Pet, hehe. selamat ultah buat ibuk (aku manggil ibuku juga ibuk hehe).. semoga diberikan kesehatan, umur panjang dan sejahtera di umur beliau yang semakin beranjak meski kelihatan dari fotonya sih masih awet muda :-p

    ReplyDelete
    Replies
    1. ndak usah iri mbak. Masing2 keluarga punya pola hubungan yang berbeda2, yang membuat anak2 tumbuh menjadi pribadi yang mempunyai ciri khas tertentu :)
      amin, suwun doanya mbak. Kapan2 mungkin saya post deh sebab2 yang (kemungkinan) membuat ibu saya terlihat belum seperti berusia 60 tahun :D

      Delete
  10. tulisan yang mengharukan, semoga makin panjang umur dan sehat selalu buat ibunya mba yah..:)

    ReplyDelete
  11. Selamat ulang tahun, mamanya. Ga perlu umur panjang, yang penting selama hidupnya berguna bagi sesama.

    ReplyDelete
    Replies
    1. ah elu Dit! Tadinya sensi sama komenmu yang "gak perlu panjang umur"
      Tapi kalo mau jadi manusia yg bener2 pasrah sama ketetapan Tuhan, emang mungkin doanya jadi gini kali ya: "Berapapaun usia yang Engkau berikan pada ibuku, semoga ibuku senantiasa bermanfaat bagi sesamanya. Amin"

      ah kali ini elu lebih pinter dari guweh Dit, thank's :)

      Delete
  12. Ibuk pakai "k" memang khas orang Jawa..
    Selamat ulang tahun untuk Mimi-nya ya.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, 101% Jawa. Makasih mas Gie atas ucapan buat Mimi saya :D :D :D

      Delete
  13. dan semoga kamu bisa membahagiakan beliau sampai detik terakhir,karena itulah harapan anak kenapa selama ini kerja & mengejar uang :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. amin amin amin ya Rabb. Betul mas, semoga anak, sekalipun terlihat sibuk mengejar "dunia", akan selalu berbakti & membahagiakan orangtuanya :)

      Delete
  14. Ngaturaken sugeng tanggap warso dumateng Bu'e Fatma Mugi Gusti paring panjang yuswo ingkang barokah, Mugi Gusti tansah midangetaken pandonga Ibu, paring bagas kasarasan lan katentreman.

    ReplyDelete
    Replies
    1. amin amin amin ya Robbal 'alamin...
      matur nuwun sanget mas Ridho, mugi2 donga panjenengan diijabahi dening Allah lan donga ingkang sae ugi mbalik kagem panjenengan :)

      Delete
  15. mantab.. tulisan yang siipp.. *angkat 4 jempol*. met milad untuk ibunda mu pet. semoga panjang umur dan sehat selalu, sampai punya cucu, cicit, dan anaknya cicit (apa ya istilahnya?). amin

    ReplyDelete
    Replies
    1. makasih mas Triyo. Amin amin amin...
      hmmm anaknya cicit itu apa ya? *buka Pepak Basa Jawa* :))

      Delete
  16. iya, beliau adalah salah satu sosok ibu hebat yang pernah kukenal...
    masih kuingat saat aku belum dijemput, dan selalu ikut pulang ke rumah dek Pety. Bu Ismu dengan sabar menemaniku menunggu jemputan bahkan mengajakku bercerita banyak hal...
    masih sangat ingat juga saat bersama-sama ke jakarta. Salam kangen kagem ibuk ya dek :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. hihi iyo mbak, ibuk iku senengane "tutur-tutur" dan Tutur Tinular (eh ini judul film yak?)
      aku juga inget waktu bareng2 ke Jakarta mbak :) Kita ke TMII, teater keong mas, Asrama Haji Pondok Gede ya kalo gak salah :)
      Ayo mbak, ditunggu ibuk di rumah lo...

      Delete