Assalamu'alaikum

Aku benar-benar kaget ketika sore ini jam 15.45 WIB memasuki gerbong kereta api dari Kediri menuju Surabaya. Wow pokoknya!

Mungkin perlu tahu juga apa latar belakangku kembali mulai mau naik kereta api, setelah sebelumnya kira-kira setahun terakhir selalu menggunakan armada bus antarkota dalam propinsi dari Terminal Bungurasih Surabaya. Sebabnya tak lain dan tak bukan adalah di Surabaya aku ikut tinggal bersama bulikku, di daerah Menanggal. Menanggal-Bungurasi hanyalah sepelemparan batu. Sehingga aku hampir selalu naik bus ketika pulang kampung. Sedangkan dulu saat masih kuliah, kampusku yang berada di Dharmawangsa lebih dekat dengan Stasiun Gubeng. Maka, dulu aku jaman unyu-unyu jauh lebih sering naik kereta api. Mulai dari harga 4.000rp, lalu naik jadi 4.500rp, 5.000rp, hingga terakhir sudah 2 tahunan ini (atau lebih) menjadi 5.500rp. Wow, murah pake banget kan ya?

9-12 Januari 2014.

Nanda, gadis teman seperjalananku, bilang lagi sembelit alias susah buang air besar selama di Thailand. Duh, aku bisa bayangkan gimana rasanya di perut. Pasti ngganjel, dan jadinya nggak sehat. Trip kami rutenya dari Bangkok, ke Pattaya, lalu kembali ke Bangkok. Selama 4 hari 3 malam.

Lalu kami kali ke duanya mencoba melewati pasar malam di jalanan depan hotel. Hotelnya memang terletak agak masuk, seperti sebuah gang tapi besar. Hotel bintang 3. Lumayan bagus. Walau pemandangan dari balkon ya sebatas gedung-gedung bertingkat dan perumahan. Mirip di Jakarta. Hei, ada yang mengira luar negeri itu beneran kayak di luar negeri? Bangkok itu kayak Jakarta! #halah #serius