Kutatap senyummu sekali lagi
Masih sama seperti setahun dua tahun yang lalu
Tetap menawan

Jika saja aku tidak sedang menatap foto pernikahanmu dengan sang gadis pujaan
Mungkin aku sudah jatuh cinta padamu lagi
Seperti alasan pertama mengapa aku menyukai dirimu

Kulihat senyummu kali ini lebih merekah, lebih penuh, lebih bahagia
Dengan balutan busana berwarna perak, kau menggandeng bidadarimu ke pelaminan

Ah, terjadi juga hari bersejarah itu
Antara dirimu... dan (ternyata) bukan diriku

Assalamu'alaikum

Kemarin linimasa twitter ramai dengan pemberitaan adanya bully yang diterima seorang anak di salah satu SMA di daerah Jakarta (aku gak perlu sebutkan nama sekolahnya ya?). Singkatnya, si anak awalnya diculik oleh kakak kelas selepas sekolah, mengalami kekerasan fisik dan ancaman "jangan sampai lapor polisi", dan tentu saja menyisakan luka batin serius.
Tidak ada tindakan memuaskan dari sekolah, dengan alasan anak-anak yang mem-bully itu memang merupakan anak "bandel" di sekolah dan mereka sudah kelas 3 SMA yang artinya sebentar lagi akan ujian akhir sekolah. SO WHAT?!?!

Bullying secara umum diartikan sebagai tindakan kekerasan, baik secara fisik, verbal, maupun psikologis yang dilakukan seorang atau sekelompok orang kepada orang lain dengan tujuan membuat orang lain tertekan dan tidak berdaya. Apa efeknya? Anak akan menjadi takut, merasa terkucil, was-was bila bertemu dengan orang yang mem-bully nya, bahkan depresi hingga bunuh diri. Masih ingat kan dengan beberapa kasus terdahulu dimana anak SD yang sering diolok-olok temannya anak tukang bubur, lalu suatu hari ditemukan bunuh diri? Atau diolok-olok temannya sebagai anak miskin, lalu si anak memberontak kepada orangtuanya "kenapa keluarga kita miskin"? Ini masih di-bully secara verbal lho ya. Bagaimana dengan yang pernah ditampar, dipukul, disundut rokok, dan sebagainya? TRAGIS. Bullying. Harre genne? (hari gini?) ~> ternyata masih ada.
Kemarin rasanya nyesek banget.
Ada beberapa hal nggak enak yang terjadi.
Aku denger berita yang nggak ingin aku denger dari teman lamaku. Tetangga depan rumahku meninggal dunia, dimana beliau adalah orang yang sering menggendong, merawat, dan menemaniku bermain (bersama istri dan anak-anaknya) selagi ibuku ke kantor, dulu waktu aku kecil. Ada rencana yang nggak sesuai prediksi selesainya. Dan ketemu temen yang malah bikin hati nyesek.

Satu lagi, kemarin baru aja diingatkan saudaraku bahwa aku pernah diberi "wasiat" oleh almarhum om-ku untuk melakukan sebuah tugas. Sayangnya, aku hampir sama sekali lupa dengan hal tersebut (beliau menyampaikannya sekitar akhir tahun lalu -dan meninggal bulan Februari kemarin-). Waktu itu aku tidak paham bahwa itu adalah pesan terakhir beliau kepadaku. Rasanya nyesek ketika menyadari bahwa aku melakukan "tugas itu" sekedarnya saja, padahal ini menyangkut masa depan seseorang. Walau dulu seingatku memang aku tidak pernah 100% menjanjikan hal tersebut, tapi aku bilang pada beliau "akan mengusahakannya". Ini yang bikin aku sampe sekarang merasa bersalah. Itu pesan beliau. Dan aku belum menjalankan secara optimal. Ini bener-bener bikin aku pengen nangis.

Assalamu'alaikum

Masih inget gak sih, jaman SMP dulu ikutan "mata pelajaran pilihan" apa? Ini bukan ekstrakurikuler loh, kayak Pramuka, PMR, OSIS, dll. Tapi mata pelajaran wajib, tapi bisa milih sesuai minat kita.
Kalo aku dulu, di SMP ada pilihan pelajaran: Tata Busana, Tata Boga, Tari, Otomotif, sama Elektro.
Aku sih pilih Tata Busana. So girly, ya? :) Kalo mbakku dulu milih Otomotif, yang waktu itu memang banyak juga cewek yang ikutan Otomotif. Itu tuh, bongkar-bongkar motor yang aku sama sekali gak paham. Tapi tenang aja, mbakku sekarang juga gak lantas jago ngutak-atik motor yang rusak kok, haha...

By the way busway, masih inget kan sama temenku Afina yang nikah, yang pernah aku ceritain disini? Waktu itu saking semangatnya, aku udah nyiapin baju buat ke nikahannya dia yang warnanya kuning-oranye-hijau-merah (gambarnya juga ada di postingan tersebut). Nah sebenernya bajuku itu ada kembarannya, yaitu baju mbakku. Sebenernya gak bener-bener kembar, karena dari warnanya aja udah beda. Yang sama itu jenis kain dan motif runcing-runcing yang ada di dada.

RED for vitality.
Red is brave, desire, power, enthusiasm to win, struggle, competition, strength, sense of adventure and survive.
Red is an easy color to be catched by eyes and become the point of attention.
However, some people don't like red.
Red is hot (in temperature), agressive, lust, dominant, and against.

What about you? What color do you like and why? :)





Headwear: Black headband; Yellow tulle; Red-pink paris hijab (square)
Top: Black shirt
Necklace: Ethnic necklace (metal, wood, plastic)
Bracelet: One set metal bracelet (with 3 different sizes and details)
Bottom: Red long skirt with the woven motif

ps: The difference color of those pictures above because of the quality of camera, availability of light, and the expertise of photographer -_-
Wah, ibuk sudah 60 tahun hari ini :)
Tapi kalau aku lihat-lihat, sebenernya ibuk hari ini tidak lebih tua dari 20 tahun yang lalu
Masih sama saja seperti ini
Cuma sekarang keriput semakin bertambah. Di punggung tangan, di leher, di wajah
Selebihnya, masih sama

Jadi ingat waktu aku umur 4 atau 5
Ibuk pernah tanya, waktu kita akan pergi tidur
"Dek, mau nggak kalo ibuk sampeyan diganti sama ibuk yang lebih cantik?"
Aku langsung jawab, "Nggak mau!"
"Kalau yang lebih muda? Yang punya mobil bagus, yang bisa belikan sampeyan mainan yang buanyak?"
"Nggak mau!"
Dalam hati aku menerka-nerka, apa yang akan terjadi pada ibuk? Apakah ibuk mau meninggalkan aku, atau memberikanku kepada orang lain? Ah, anganku terlalu melayang
"Bener nggak mau?"
"Nggak mau!!!" jawabku yakin
"Ya sudah, i love you, Dik"
"I love you too"
Lalu kita terlelap berpelukan