Assalamu'alaikum
#SedangMellow *nyetel lagu Pasto, Aku Pasti Kembali (eh, apa sih judulnya?)*
Cerita ini merupakan lanjutan dari postingan 2 Peristiwa, 2 Cinta, 1 Pencerita, dan bukan sekuel bukunya Dahlan Iskan ya :) Kalo dulu gak disebutkan siapa nama sahabatku ini, kali ini kalian akan tahu siapa mereka yang aku ceritakan disana :) Silahkan dibaca dulu biar lebih nyambung. I'm using my very deep feeling when I write this. Hope you enjoy it.
Aku punya dua sahabat baik, sangat baik malah. Kalo orang Kediri bilang namanya bestfriendever #ngek
Dua sahabatku ini akan menikah di tahun ini, dalam jarak waktu sekitar 2 bulan antara yang satu dengan lainnya. Yang satu akan menikah tanggal 1 Juli 2012 (sehari sebelum ultah ibuku), dan satunya lagi di bulan September.
Sahabat 1.
Namanya Afina Purnama Sari, panggilannya Kajol. Eh enggak ding, panggilannya Afina. Anak Surabaya asli. Demen banget sama yang namanya Shah Rukh Khan (SRK). Sampe-sampe di kamarnya banyak banget poster SRK dipasang di dinding. Suka ngedit foto dia trus dijejerin sama fotonya SRK. Mana gak malu lagi dipasang di profile picture Facebook. Haduduwww. Dimana-mana lagu kesukannya so pasti India Bollywood gitu, di rumahnya juga suka nyetel lagu-lagu itu, selain lagu dangdut juga. Random lah pokoknya.
Mungkin waktu itu aku khilaf, kenapa bisa sahabatan sama dia :) Anyway busway, dengan segala ke-random-annya, dia juga anak yang baik. Kami saling mengenal dan bertegur sapa pada tahun... emm... tahun berapa ya? Lupa. Hehe. Yang jelas kami mulai berteman tahun 2005, di Psikologi Unair. Persahabatan kami mulai naik tingkat dari teman biasa menjadi sahabat yang aduhai indah ketika kami ngaji bareng dalam sebuah kelompok yang biasa kami sebut dengan "liqo'". Juga ketika kami sama-sama ikut dan duduk bareng dalam kepengurusan SKI (Sie Kerohanian Islam) Psikologi. Aku jadi anggota departemen Kaderisasi, dan dia jadi Bendahara Umum (yang nggak korupsi, hahaha).
Ketika aku ulang tahun ke-21 kalo nggak salah, dia memberiku kado sebuah buku berjudul "Malam Pertama, Setelah Itu Air Mata" :) Buset dah! Waktu itu aku kaget, kenapa juga dia ngasih buku dengan judul begituan. Tapi ternyata setelah dibaca, isinya bukan tentang "malam pertama" aja, tapi juga beberapa kisah inspiratif Islami yang banyak sekali dapat diambil hikmahnya. Dan sebagai ucapan "met ultah"nya, dia ngetik semacam cerita gitu sebanyak beberapa lembar A4, dikasih gambar-gambar ilustrasi, dan juga gambar dirinya sama Shah Rukh Khan (teteup). Jujur, waktu baca itu, aku nangis gak karu-karuan. Bagaimana sebuah persahabatan bisa menjadi begitu indah dan menyentuh, yang dilandasi kecintaannya pada Tuhan. Kalo kata Sindentosca, persahabatan kami bagaikan kepompong, yang mengubah ulat menjadi kupu-kupu. Makasih ya, sayang :)
Afina adalah sahabat yang (seingatku) pertama kali aku ceritain tentang siapa aja orang yang aku sukain di kampus. Psssttt ini rahasia ya :) Ya, dulu aku pernah nge-fans lah ya istilahnya, sama 4 orang kakak angkatan di kampus, dalam waktu bersamaan. Gila. Yang satu kakak ketua organisasi A, satunya lagi ketua organisasi B, satunya anggota organisasi C, dan satunya lagi, celakanya, adalah juga pujaan sejuta wanita di kampus, yaitu ketua organisasi D. Wkwkwk...
Kenapa aku bilang celaka? Karena ada kejadian yang emang hampir bikin aku celaka abis! Waktu itu Afina yang tahu aku nge-fans sama siapa itu, entah kesambet apa, ngeprint-in foto si kakak angkatan yang fotonya dia dapet dari Friendster mungkin, atau dari dokumentasi kegiatan kampus, dan dikasihin ke aku. Ya pertama aku kaget, wong aku juga gak pernah minta.
Singkat cerita, kampus lagi mau ngadain acara, dan seksi Danus (Dana & Usaha) lagi ngumpulin koran bekas untuk dijual di loakan. Sounds so teenage spirit, yes? :) Waktu itu karena aku lagi gak ada di kosan, maka temen-temen ambil tuh koran di depan kamarku, trus diangkut ke mobil.
Sampai kampus, ada salah satu anak (temen organisasi itu juga) yang tiba-tiba SMS:
"Fatma, beneran nih tumpukan korannya mau dijual?".
Aku bales: "Iya, kenapa?"
Dia bilang lagi: "Ada foto mas *tiiiiit* lho disini!"
"Haaah??? Sumpe lo sumpe lo sumpe lo?"
Dengan kelabakan, aku telpon si Afina, sambil bilang dengan cepat dan panik: "Fin, si Anu bilang, ada fotonya mas *tiiiit* yang pernah kamu kasih ke aku itu ya? Kok bisa? Ya ampuuuun, plis donk, cepet bakar tuh foto, sebelum anak-anak yang lain tau. Malu ah!"
Di seberang telepon, Afina malah ber-hahahihi menertawakan kecerobohanku.
"Ayolah Fin, pokoknya tolong dibakar ya. Jangan gitu aja dibuang di tempat sampah. Entar ketahuan yang lain kan malu banget aku! Ato kalo mau dibuang, tolong disobek-sobek dulu gitu kertasnya, jangan sampe keliatan itu wajahnya si mas *tiiiiit*. Oke Fin? Oke?"
"Haha... okelah, Pety. Tenang aja!"
Setelah aku nutup telepon, akhirnya mau nggak mau aku ketawa sendiri. Bagaimana seorang fans nyaris kehilangan harga dirinya di depan teman-temannya sendiri karena ketahuan menyimpan foto idolanya segede kertas A4 di tumpukan koran bekas. Fiuuuhhh...
Sejatinya, aku seringkali nggak "akur" sama Afina. Ada beberapa hal yang membuat kami berseberangan pendapat. Dia dulu pernah bekerja sekantor juga sama aku. Ada hal-hal yang menurutku bukan begini cara menyelesaikannya, tetapi dia berpendapat sebaliknya. Tak ayal, kami adu argumen. Dan sorry to say Fin, aku pernah sebel sama kelakuanmu itu, hehehe. Mungkin kamu pernah jauh lebih sebel dengan kelakuanku juga sih.
Hal ini membuat aku berpikir ulang, bahwa sebenarnya persahabatan memang tidak melulu berisi hal-hal yang indah. Ada kalanya ketika sahabat kita selalu menyetujui pendapat kita, justru kita tidak akan tahu bahwa kita mungkin telah terperosok dalam lubang yang salah. Pepatah bilang: Sahabat yang baik bukanlah orang yang selalu membenarkan ucapan & perbuatanmu, tetapi orang yang mau membenarkanmu ketika salah.
Afina ini, karena juga asli Surabaya dengan gaya bicara yang lugas dan ceplas-ceplos, jadinya cenderung lebih asertif dalam mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Kalau aku minta pertimbangan ke dia tentang suatu hal, cocok banget nih, dia bisa membantu membuat keputusan yang akan aku ambil. Beda dengan sahabat keduaku (yang akan aku ceritakan nanti), dia lebih cocok menjadi teman curhat, berbagi perasaan, dan ngobrol dari hati ke hati ^_^
Dan hari Minggu, tanggal 1 Juli 2012 nanti, kurang dari 2 minggu lagi, sahabat baikku ini akan menikah. Lokasinya sih nggak jauh-jauh amat dari sini, tepatnya di Asrama Haji Surabaya. Dia akan menikah dengan lelaki yang pernah aku kepo-in blognya demi tahu orang macam apa yang akan jadi suami sahabatku ini, hahaha, seperti ceritaku dulu disini. Alhamdulillah, mereka akhirnya berjodoh. Suatu hari ketika kami chatting, aku ngobrol gini sama dia --> perhatikan juga nick name nya, pake Afeena Khan, niru-niru Shah Rukh Khan. Ckckck... (sori tulisannya agak blur. Tapi masih bisa kebaca kok)
Aku terdiam beberapa saat. Setelah itu, (yang dia nggak tahu), di depan laptop, aku nangis sesenggukan, tepat setelah aku menulis baris terakhir dalam chat box "oke sip" di atas. Aku merasa akan kehilangan dia untuk selama-lamanya. Call me lebay, tapi memang itu yang aku rasakan.
Dan ketika akad nikah nanti, aku yakin banget aku akan menitikkan air mata buat dia. Jangankan sahabat baikku yang akan menikah, lha wong anaknya mantan temen kantornya ibuku dulu yang nikah (aku gak kenal), aku tiba-tiba juga nangis kok pas liat akadnya :(
Sebuah akad nikah yang syahdu, akan selalu membawa perasaan campur aduk buatku. Ada bahagia, ada haru, ada kesedihan juga karena orang itu akan menjadi milik orang lain. Begitu ajaibnya sebaris kalimat "qobiltu nikakhaha...dst dst", yang membuat dua orang yang tadinya bukan muhrim, menjadi halal sepenuhnya satu sama lain. Sesuatu yang haram dilakukan sebelum pernikahan, akan menjadi ladang pahala ketika dilakukan setelah menikah. Sebuah peralihan tanggung jawab dari wali perempuan kepada sang suami. Karena itulah mungkin sebuah pernikahan disebut sebagai "mistaqan ghaliza" di dalam Al-Qur'an, yang artinya PERJANJIAN YANG KOKOH. Perjanjian di hadapan Tuhan yang tidak main-main, dan hampir setiap orang menginginkan pernikahan hanya terjadi sekali seumur hidupnya.
And Afina, read it. Like i wrote on the chat box above, "I'm sure i will cry in your akad nikah" :)
-----------------------------
Well okay, stop talking about the tears! Kini aku akan membuka-buka lemari, baju apa yang aku punya untuk nikahan sabatku ini. Cekidot.
Ini gamis (baju panjang terusan) lama, sejak aku SMA kalo gak salah. Alhamdulillah masih muat :) Artinya, aku sama sekali nggak bertambah tinggi lagi! Semoga H-1 dan pagi harinya aku bisa BAB lancar deh, heuheu, biar gak perlu di-korset-in bagian perutnya. Warna paduan kuning-oranye ini aku rasa cocok di kulitku yang sawo matang banget eksotis khas Asia ini. Mbakku punya baju serupa, warnanya peach, dan aku tambah keliatan item kalo pake itu. Karena baju ini cuma keluar lemari setahun 1-2 kali, jadi masih awet, warnanya masih sama seperti dulu. Gak harus baju baru kan, asal masih pantes dipake :)
Karena bajunya ada paduan warna kuning, oranye, dan hijaunya (sebenernya merah juga), maka jilbabnya bisa dipadukan seperti gambar di atas: ciput oranye, jilbab kotak oranye muda dan hijau, serta kain tulle kuning (ato apa ya namanya, yang nerawang, ada glitter-nya itu. Dipakai cuma buat aksen). Atau bisa juga paduan jilbab berikut:
Jilbab oranye dengan payet-payet ini lebih gampang diaplikasikan, karena bentuk aslinya udah segitiga, tinggal tempel aja. Dan untuk footwear, ada high heels yang aku pake buat wisuda tahun 2009 silam, heuheu. Sama kayak baju, karena sandal ini cuma dipake setahun sekali mungkin, jadi masih bisa dipake lah.
Ada kejadian memalukan waktu aku pake sepatu hak tinggi juga ke kampus. Aku yang memang dasarnya nggak betah pake hak tinggi, nggak suka, dan doyan jatuh, siang itu mengalami insiden. Waktu jalan dengan santainya, tiba-tiba kakiku agak keseleo dan limbung ke samping gara-gara pake hak tinggi itu. Karena ada temen cowok-cowok disitu, ada yang bilang, "Ya ampun Fatma, kamu ini cewek tapi kok suka jatuh sih pake hak tinggi!" #kemudianNggondok
Ini ada contoh waktu aku pake baju ini, tapi dengan jilbab yang berbeda. kayaknya aku nggak pake bunga-bunga itu sih. Dan kayaknya perlu memasukkan lebih banyak warna kuning/ oranye lagi. Tunggu aja nanti aku jadinya pake yang mana.
Wokeh, sekian dulu ceritaku tentang Afina. Untuk cerita pernikahan sahabatku yang ke-dua, insya Allah nanti nyusul ya :)
Btw, kalian pernah nggak sih merasakan kayak yang pernah aku rasakan? Seneng sekaligus sedih ketika sahabat dekat kalian menikah? Merasa kehilangan gitu? Tapi bersyukur juga akhirnya sahabat kita akhirnya menemukan pangeran/ bidadarinya? :)
Wassalamu'alaikum
#SedangMellow *nyetel lagu Pasto, Aku Pasti Kembali (eh, apa sih judulnya?)*
Cerita ini merupakan lanjutan dari postingan 2 Peristiwa, 2 Cinta, 1 Pencerita, dan bukan sekuel bukunya Dahlan Iskan ya :) Kalo dulu gak disebutkan siapa nama sahabatku ini, kali ini kalian akan tahu siapa mereka yang aku ceritakan disana :) Silahkan dibaca dulu biar lebih nyambung. I'm using my very deep feeling when I write this. Hope you enjoy it.
Aku punya dua sahabat baik, sangat baik malah. Kalo orang Kediri bilang namanya bestfriendever #ngek
Dua sahabatku ini akan menikah di tahun ini, dalam jarak waktu sekitar 2 bulan antara yang satu dengan lainnya. Yang satu akan menikah tanggal 1 Juli 2012 (sehari sebelum ultah ibuku), dan satunya lagi di bulan September.
Sahabat 1.
Namanya Afina Purnama Sari, panggilannya Kajol. Eh enggak ding, panggilannya Afina. Anak Surabaya asli. Demen banget sama yang namanya Shah Rukh Khan (SRK). Sampe-sampe di kamarnya banyak banget poster SRK dipasang di dinding. Suka ngedit foto dia trus dijejerin sama fotonya SRK. Mana gak malu lagi dipasang di profile picture Facebook. Haduduwww. Dimana-mana lagu kesukannya so pasti India Bollywood gitu, di rumahnya juga suka nyetel lagu-lagu itu, selain lagu dangdut juga. Random lah pokoknya.
Mungkin waktu itu aku khilaf, kenapa bisa sahabatan sama dia :) Anyway busway, dengan segala ke-random-annya, dia juga anak yang baik. Kami saling mengenal dan bertegur sapa pada tahun... emm... tahun berapa ya? Lupa. Hehe. Yang jelas kami mulai berteman tahun 2005, di Psikologi Unair. Persahabatan kami mulai naik tingkat dari teman biasa menjadi sahabat yang aduhai indah ketika kami ngaji bareng dalam sebuah kelompok yang biasa kami sebut dengan "liqo'". Juga ketika kami sama-sama ikut dan duduk bareng dalam kepengurusan SKI (Sie Kerohanian Islam) Psikologi. Aku jadi anggota departemen Kaderisasi, dan dia jadi Bendahara Umum (yang nggak korupsi, hahaha).
Temu kangen di Royal Plaza. Sekitar tahun 2011. |
Afina adalah sahabat yang (seingatku) pertama kali aku ceritain tentang siapa aja orang yang aku sukain di kampus. Psssttt ini rahasia ya :) Ya, dulu aku pernah nge-fans lah ya istilahnya, sama 4 orang kakak angkatan di kampus, dalam waktu bersamaan. Gila. Yang satu kakak ketua organisasi A, satunya lagi ketua organisasi B, satunya anggota organisasi C, dan satunya lagi, celakanya, adalah juga pujaan sejuta wanita di kampus, yaitu ketua organisasi D. Wkwkwk...
Kenapa aku bilang celaka? Karena ada kejadian yang emang hampir bikin aku celaka abis! Waktu itu Afina yang tahu aku nge-fans sama siapa itu, entah kesambet apa, ngeprint-in foto si kakak angkatan yang fotonya dia dapet dari Friendster mungkin, atau dari dokumentasi kegiatan kampus, dan dikasihin ke aku. Ya pertama aku kaget, wong aku juga gak pernah minta.
Singkat cerita, kampus lagi mau ngadain acara, dan seksi Danus (Dana & Usaha) lagi ngumpulin koran bekas untuk dijual di loakan. Sounds so teenage spirit, yes? :) Waktu itu karena aku lagi gak ada di kosan, maka temen-temen ambil tuh koran di depan kamarku, trus diangkut ke mobil.
Sampai kampus, ada salah satu anak (temen organisasi itu juga) yang tiba-tiba SMS:
"Fatma, beneran nih tumpukan korannya mau dijual?".
Aku bales: "Iya, kenapa?"
Dia bilang lagi: "Ada foto mas *tiiiiit* lho disini!"
"Haaah??? Sumpe lo sumpe lo sumpe lo?"
Dengan kelabakan, aku telpon si Afina, sambil bilang dengan cepat dan panik: "Fin, si Anu bilang, ada fotonya mas *tiiiit* yang pernah kamu kasih ke aku itu ya? Kok bisa? Ya ampuuuun, plis donk, cepet bakar tuh foto, sebelum anak-anak yang lain tau. Malu ah!"
Di seberang telepon, Afina malah ber-hahahihi menertawakan kecerobohanku.
"Ayolah Fin, pokoknya tolong dibakar ya. Jangan gitu aja dibuang di tempat sampah. Entar ketahuan yang lain kan malu banget aku! Ato kalo mau dibuang, tolong disobek-sobek dulu gitu kertasnya, jangan sampe keliatan itu wajahnya si mas *tiiiiit*. Oke Fin? Oke?"
"Haha... okelah, Pety. Tenang aja!"
Setelah aku nutup telepon, akhirnya mau nggak mau aku ketawa sendiri. Bagaimana seorang fans nyaris kehilangan harga dirinya di depan teman-temannya sendiri karena ketahuan menyimpan foto idolanya segede kertas A4 di tumpukan koran bekas. Fiuuuhhh...
Ada acara di hotel Singgasana, Surabaya. Sekitar tahun 2010. |
Hal ini membuat aku berpikir ulang, bahwa sebenarnya persahabatan memang tidak melulu berisi hal-hal yang indah. Ada kalanya ketika sahabat kita selalu menyetujui pendapat kita, justru kita tidak akan tahu bahwa kita mungkin telah terperosok dalam lubang yang salah. Pepatah bilang: Sahabat yang baik bukanlah orang yang selalu membenarkan ucapan & perbuatanmu, tetapi orang yang mau membenarkanmu ketika salah.
Afina ini, karena juga asli Surabaya dengan gaya bicara yang lugas dan ceplas-ceplos, jadinya cenderung lebih asertif dalam mengungkapkan pikiran dan perasaannya. Kalau aku minta pertimbangan ke dia tentang suatu hal, cocok banget nih, dia bisa membantu membuat keputusan yang akan aku ambil. Beda dengan sahabat keduaku (yang akan aku ceritakan nanti), dia lebih cocok menjadi teman curhat, berbagi perasaan, dan ngobrol dari hati ke hati ^_^
Dan hari Minggu, tanggal 1 Juli 2012 nanti, kurang dari 2 minggu lagi, sahabat baikku ini akan menikah. Lokasinya sih nggak jauh-jauh amat dari sini, tepatnya di Asrama Haji Surabaya. Dia akan menikah dengan lelaki yang pernah aku kepo-in blognya demi tahu orang macam apa yang akan jadi suami sahabatku ini, hahaha, seperti ceritaku dulu disini. Alhamdulillah, mereka akhirnya berjodoh. Suatu hari ketika kami chatting, aku ngobrol gini sama dia --> perhatikan juga nick name nya, pake Afeena Khan, niru-niru Shah Rukh Khan. Ckckck... (sori tulisannya agak blur. Tapi masih bisa kebaca kok)
Potongan chatting yang bikin aku nangis |
Dan ketika akad nikah nanti, aku yakin banget aku akan menitikkan air mata buat dia. Jangankan sahabat baikku yang akan menikah, lha wong anaknya mantan temen kantornya ibuku dulu yang nikah (aku gak kenal), aku tiba-tiba juga nangis kok pas liat akadnya :(
Sebuah akad nikah yang syahdu, akan selalu membawa perasaan campur aduk buatku. Ada bahagia, ada haru, ada kesedihan juga karena orang itu akan menjadi milik orang lain. Begitu ajaibnya sebaris kalimat "qobiltu nikakhaha...dst dst", yang membuat dua orang yang tadinya bukan muhrim, menjadi halal sepenuhnya satu sama lain. Sesuatu yang haram dilakukan sebelum pernikahan, akan menjadi ladang pahala ketika dilakukan setelah menikah. Sebuah peralihan tanggung jawab dari wali perempuan kepada sang suami. Karena itulah mungkin sebuah pernikahan disebut sebagai "mistaqan ghaliza" di dalam Al-Qur'an, yang artinya PERJANJIAN YANG KOKOH. Perjanjian di hadapan Tuhan yang tidak main-main, dan hampir setiap orang menginginkan pernikahan hanya terjadi sekali seumur hidupnya.
And Afina, read it. Like i wrote on the chat box above, "I'm sure i will cry in your akad nikah" :)
-----------------------------
Well okay, stop talking about the tears! Kini aku akan membuka-buka lemari, baju apa yang aku punya untuk nikahan sabatku ini. Cekidot.
Gamis kuning-oranye |
Jilbab & ciput |
Jilbab & tas |
Sandal high heels |
Ini ada contoh waktu aku pake baju ini, tapi dengan jilbab yang berbeda. kayaknya aku nggak pake bunga-bunga itu sih. Dan kayaknya perlu memasukkan lebih banyak warna kuning/ oranye lagi. Tunggu aja nanti aku jadinya pake yang mana.
Background: Pintu lemari baju, wkwkwk |
Btw, kalian pernah nggak sih merasakan kayak yang pernah aku rasakan? Seneng sekaligus sedih ketika sahabat dekat kalian menikah? Merasa kehilangan gitu? Tapi bersyukur juga akhirnya sahabat kita akhirnya menemukan pangeran/ bidadarinya? :)
Wassalamu'alaikum
iya kok bisa sesedih itu ya.... mungkin karena saya laki laki ya... mungkin bukan sedih kali ya terharu... dulu pas lihat teman saya menikah saya terharu sekaligus bangga... wah ternyata dia berhasil juga...
ReplyDeletenice post nih... jangan sedih ladi ya..
iya, saya perempuan yang melankolis & gampang nangis mas, wkwk
Deletewah, terharu sekaligus bangga? bangga akhirnya temennya berhasil menikah? *kalimatnya agak janggal* heuheu
aku kebalikan Pet, susah nangis! pas bokap ga ada jg ga bisa nangis, sedih pasti iya tp kenapa harus nangis? gitu pikirku hehe... beda kali ya tiap2 orang. anehnya, aku kalau lagi marah banget sama sesuatu atau satu kejadian tp ga bisa apa2 alias ga berdaya untuk meledakkan amarah, baru deh nangis (lebih ke nangis nahan emosi sih). hmm..aneh LOL
ReplyDeleteeh lupa, (dah pencet publish ajah) mo ngucapin selamat buat Afina yaaaa.. semoga acaranya sukses, lancar dan pernikahannya langgeng selamanya... amiennnn...
ReplyDeletehehe sampeyan orang yg dominan pake logika paling mbak, lek aku, dominan perasaan, hehe...
Deleteaku pas bapakku meninggal ya nangis, pas emosi tapi gak bisa marah sama orangnya ya nangis, wis pokoke nangis terus #hayah
makasih mbak Nay, disampaikan ke Afina deh, salam & doa dari Inggris :)
itu kenapa conversation YM nya persis kayak aq sama afni dluu..persiss bangeet..hehe,
ReplyDeletehaha iya ta dek? wah kamu sama Afni emang keliatan banget kok kalo sobat baik :)
Deletedan utk orang2 mellow seperti kami, sahabat yg akan menikah itu seperti akan "hilang" --> lebay ya... wkwkwk
Sesaat membaca Cerita ini, yang kesekian kalinya (entah berapa kali membacanya)#Terharu, sesenggukan.. #
ReplyDelete(Diam Sejenak... membayangkan kisah jalinan persahabatan kita beberapa tahun yang lalu..... Tersadar bahwa Waktu berjalan begitu cepat… Subhanallah, Segala Puji Bagi Allah yang telah mempertemukan kita… )
Peeetyyyy... Jangan ngerasa sedih, kehilangan, dan kesepian gitu dunk... aku, Afina, akan selalu ada untukmu.... begitu pula kalau kamu juga akan menikah (with someone yang Sholih, bertanggungjawab, Cerdas,setiaaa, kayak Dude Harlino... ^_^)
Btw cerita blogmu ini judulnya bukan tentang Afina.. tapi KAKAK SENIOR yang kau kagumi….. hihihihihi… Aku kalo inget ceritamu yang satu ini, ketawa kepingkel-pingkel….. Pertanyaanya adalah “Kok bisa ya…. ??” Fotonya bisa lari, jalan2 gitu… makanya, dijaga baik-baik fotonya ya… xixi :)
O iya, fotomu caaaantik bangeeet.. nuansa warna baju dan jilbabnya cocok buat Pety... ^_^
Sekali lagi Bersyukur pada Allah, atas Jalan CintaNya yang diskenariokan untuk kita.... Alhamdulillah... Alhamdulillah... Alhamdulillah...
Senyuuum Semangaaaat untuk terus Belajaaar memperbaiki diri.. selangkah lebih Majuuuu.... ^_^
lha, ini temen saya malah nangis sesenngukan *lebih parah daripada saya toh* :p
Deleteiya, ini ceritanya gabungan sama cinta monyet masa silam, wkwkwk
iya Fa, alhamdulillah atas persahabatan kita yang indah ini, insyaAllah kita ketemu dlm keabadian di surgaNYA, amin amin amin ya Rabb :)
nb: paling suka sama bagian "Dude Harlino"nya, hehe
kayaknya ada yang lagi melow. :P
ReplyDeletehehe iya nih, tapi saya sudah sampe tahap "acceptance" kok :D
Deletesalam kenal ya mas... Fiscus...? :)
uhuk...uhuk...uhuk
ReplyDeletengomong ngomong soal sobat yang nikah, saya pernah mendoakannya ketika bersalaman di pelaminan. Mirip adegan Azzam ndoa'in si Furqon di Film KCB.
Tapi jujur dulu aku ga berharap dia gagal malam pertama seperti Furqon :-)
Oh iya sampe lupa ngucapin Selamat Buat Lutfa semoga pernikahannya barakah begitu juga dengan afika *eh afina
ReplyDeletehehe aku juga pernah bayangin mas, suatu saat mungkinkah aku akan mendoakan "seseorang" di pelaminan, padahal hatiku sakit banget atas kejadian itu?? --> alah apaan nih gue.
DeleteSama donk, waktu nonton film KCB, aku juga berharapnya Anna sukses malam pertamanya sama si Furqon. Ternyata Kang Abik berkata lain, wkwkwk
Lho, ini kan ceritanya Afina yang mau nikah, mas? Iya deh, disalamin juga ke Lutfa, semoga dia (dan saya) segera menyusul, amiiinnn... ehehehe :)
Amiiiin,...... aku juga doain semoga Pety bertemu mas Dude Harlino.. #loh
ReplyDeleteSemoga Allah mempertemukan Bidadari yang cantik ini (baca:Pety)dengan Pangerannya..... ^_^
Mas Ridho, Amin... Amin... Amin.. Makasih doanyaa... :)