Maaf, Saya Hamil. Tolong Matikan Rokoknya!

, , 23 comments
Assalamu'alaikum

Sehabis maghrib, di sebuah warung tenda nasi penyet di daerah kosku, Keputih, Sukolilo, Surabaya. Persis di pinggir jalan beraspal.

Aku duduk bersama mbakku setelah memesan makanan. Judul warungnya saja nasi penyet, jadi disini yang dijual adalah nasi putih, sambal, dan berbagai lauk pauk (tahu, tempe, terong, telur, ayam, ikan, ampela ati, dan sebagainya. Semua digoreng. Dan ini salah satu menu makanan paling berbahaya di dunia.

Mengapa oh mengapa?

Karena semua digoreng pakai minyak yang sudah coklat (kadang coklat pekat), yang artinya minyak tersebut sudah melalui beberapa kali pemakaian tanpa diganti. Menggoreng ratusan potong lauk, mulai buka sore hingga larut malam, dengan minyak goreng yang sama, jelas bukan pilihan yang bagus buat kesehatan. Iya kalo minyaknya berkualitas sekelas Bim*li Spesial atau yang lain. Kadang ada minyak curah (entah bagaimana prosesnya) yang dijual kiloan di pasar, dan tidak sebening dan sesehat minyak bermerk *yakali*


Selain itu, kandungan gizi apa yang dapat diharapkan dari sepiring nasi + lauk goreng + sambel + teh manis? Yah, palingan sih karbohidrat, protein, lemak, sama vitamin C jikalau vitamin di sambelnya juga nggak rusak habis digoreng pake minyak tersebut. Iya lho, sambel juga digoreng sama minyak. Hayo, siapa yang belum tahu? :) Dan lagi, dengan banyaknya kendaraan yang berseliweran di jalan, mana mungkin lauk-pauk yang terpampang disana bebas dari asap knalpot dan debu-debu beterbangan di sekitarnya? Yah, walaupun banyak juga yang menutupi lauk-pauk itu dengan kain sih. Apa kainnya bersih? Hmmm... diragukan!

Tapi kenapa kamu tetep beli kalo udah tau gak sehat?

Kadang rasanya ngangenin *halah alasan*. Pilih yang murah kan? Eh tapi suer, kadang kalo lagi gak nafsu makan, justru yang dipengenin adalah menu sederhana seperti itu. Ada beberapa warung yang rasa masakan penyet-nya mak nyus, hingga bikin ketagihan *oke, ini agak lebay*

Setelah aku duduk dengan anggun di kursi plastik dengan meja yang permukaannya nggak rata tersebut, aku lihat di depanku, di sebelah duduknya mbakku, ada cowok yang duduk sedirian. Aku lihat sekilas, belum ada piring di mejanya. Aku tunggu agak lama, setelah pesanan makananku datang pun, kok dia juga masih utak-atik HPnya aja, nggak makan nggak apa. Setelah beberapa menit kemudian, datanglah si cewek duduk di depannya. Oalah, dia lagi nunggu ceweknya pesen makanan toh? Oke...

Dan disinilah petaka dimulai.

Si cowok nggak makan sendiri, melainkan disuapin oleh ceweknya. Oh nooo!!! Trus nggak lama setelah itu, si cowok nyalain rokok dan dengan santainya ngerokok di depan ceweknya. Oh nooo kuadrat!!!
Jelas, cowok ini melanggar 2 aturan sekaligus:

1. Suap-suapan di warung-tenda-nasi-penyet-yang-nggak-bergizi-di-pinggir-jalan BUKANLAH SESUATU YANG ELIT.
Oke, emang tampang loe oke, tampang cewek loe cantik, tapi bukan berarti kalian harus bermesraan di warung tenda! Dan apa yang kalian lakukan menunjukkan kalian tidak mempunyai toleransi dalam berasmara. Gimana nasib para jomblo yang ngeliat kelakuan kalian itu? *@radityadika said*
Kalian bisa milih tempat pacaran yang lebih high class, di kafe misalnya, di mall, di restoran mahal, atau di bulan sekalian. Well, aku sendiri sih nggak mendukung orang yang pacaran begituan, yang kalo akhirnya putus, bisa bikin salah satu atau keduanya bunuh diri, karena saking sakit hatinya. Hiii...

2. Merokok di depan orang yang sedang makan, dimana di sekitarnya semua orang juga sedang makan dengan lahapnya BUKANLAH SESUATU YANG KEREN.
Elo kalo mau ngerokok ya ngerokok aja... di kamar! Aku selalu berpikir bahwa orang yang ngerokok di depan orang lain, di tempat umum (public area), adalah orang paling egois sedunia akhirat. Mereka nggak bisa nahan nafsu untuk tidak merokok barang sejam dua jam, menunggu sampai pulang ke rumah, atau sampai di suatu tempat yang ada smoking area nya. Mereka entah tau atau tidak, paham atau tidak, bahwa sudah ada peraturan pemerintah yang melarang merokok di tempat umum. Mereka entah sadar atau tidak, peduli atau tidak, telah ikut "membunuh perlahan-lahan" orang-orang yang ada di sekitarnya alias perokok pasif. Mungkin yang masih lajang, merokoknya bisa di kamar atau di halaman rumah dengan diam-diam biar nggak ketahuan orangtua. Tapi kalo yang sudah menikah dan masih merokok di depan istrinya, apalagi ketika istrinya hamil, itu namanya oh nooo triple kuadrat!!!

Aku beberapa kali melirik tajam ke arah cowok tersebut sambil mengibas-ngibaskan tangan di depan mukaku yang emang sudah berasap dan penuh aroma rokok yang menyesakkan, dengan harapan kalo dia melirik balik, bisa aku serang dengan kilatan cahaya merah yang keluar dari mataku, kayak di film X-Men itu. Tapi sialnya, dia sama sekali nggak melirik balik. Doh.

Sempat kepikiran buat bilang ke dia, "Maaf mas, SAYA LAGI HAMIL. Tolong matikan rokoknya! Janin saya nendang-nendang terus sejak mas merokok tadi!", tapi aku inget bahwa bohong itu dosa. Lagian, sampai sekarang Dude Harlino juga belum menerima cintaku *nangisdibawahkeran*. Akhirnya kuurungkan niat itu dan sampai selesai makan akhirnya aku menahan gejolak amarahku ke dia. Ini juga nggak enaknya jadi orang yang nggak asertif alias nggak berani mengungkapkan pikiran dan perasaanku yang sebenarnya ke orang lain. Pada banyak situasi, aku nggak cukup berani buat bilang bahwa aku nggak nyaman dengan perilaku orang lain Akhirnya, aku sendiri yang tersiksa *kok jadi semacam cerita cinta gini*

Emang sih, di warung itu nggak ada tanda "Dilarang Merokok" kayak gini di setiap meja:
sumber
Tapi masak iya, anak kuliahan kayak dia nggak ngerti how to behave properly? Kenapa aku bilang dia anak kuliahan? Percaya deh, dari segi tampangnya, dandanannya, ceweknya, aku yakin 99% dia mahasiswa kampus deket situ. Di warung situ juga sama sekali nggak ada yang masang sign kayak begini juga:
Peraturan kota bahwa ada denda buat perokok di area itu
Tapi masak iya, orang harus ditakut-takuti dengan dengan denda sekian juta untuk sadar bahwa merokok di tempat umum bisa merugikan banyak pihak? Dan hendaknya mereka sadar bahwa merokok berkepanjangan akan mengakibatkan kanker bertahun-tahun kemudian, lalu MATI jika sampai fatal dan memasuki stadium akhir. Kalau sampai sakit-sakitan, lalu meninggal, siapa yang bakal ngurusi keluarganya? Kalo cowok, gimana nasib istrimu? Siapa yang bakal ngasih nafkah sehari-harinya? Sanggupkah istrimu membesarkan anak-anakmu sendirian? Kalo cewek, gimana nasib suami dan anak-anakmu yang hidupnya akhirnya habis untuk mengantarmu ke rumah sakit? OUR LIVES ARE TOO PRECIOUS TO BE WASTED.
sumber
Yaa, setidaknya jika kalian merasa merokok itu nikmat, ingatlah sign ini:
I don't wanna die with you.

Sorry to say, kalian yang perokok yang kebetulan baca ini, silahkan tersinggung. Itu hak kalian. Dan juga hakku untuk mengatakan ini: I AM AGAINST THE ACT OF SMOKING. AND MY BLOG SUPPORTS MY STATEMENT! :) Respect another people, so people will respect to you. Let's make the world a better place to live. Save ourselves, our health, and others health.

Wassalamu'alaikum

23 comments:

  1. betull... triple no... kelakuan itu bisa mendrop laki laki dari guanteng jadi jelek tuh... hahahaha

    tidak perlu pake denda sebenarnya, tapi harus sadar sendiri.. di denda juga curi curi percuma saja lah...

    semoga banyak orang yang baca ini deh... biar pada tidak merokok sembarangan untuk menghormati orang lain.

    ReplyDelete
    Replies
    1. amiinn... asik asik, berarti yang gak ngerokok itu cakep-cakep ya? #okesip :)

      Delete
  2. wakakakakakaka.
    penyetan yang mana nie?

    di keputih isinya penyetan semua soalnya.

    di perintis, gang makam, trus depan hang tuah ntu kan juga banyak penyetan.
    mahasiswa ITS pelahap penyetan :p (bisa buat ide update blog nih)
    hayo langganan yang mana?

    kalo aq seh yang deket jus jumbo, sampingnya ada es pisang ijo.
    soalnya bisa pesen stengah porsi + deket ma kos q.
    ahihihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. hai Riva'i, salam kenal ya...
      meski aku bukan anak ITS, tapi juga sering makan penyet lho, haha...
      aku gak ada langganan, tapi kemarin yang depannya Univ.Hang Tuah itu.

      eh jus jumbo & pisang ijo yang mana yak?
      bukannya dimana2 bisa pesen porsi separo? hihi

      Delete
  3. Kaget pas baca di Google Reader. Hah? Hamil? Siapa yang menghamilimu, Fatma? *sinetron FTV*
    Yah beginilah, Indonesia adalah surga, jannah al-na'im buat para perokok. Sayangnya para perokok rata-rata adalah orang yang paling selfish sedunia...

    ReplyDelete
    Replies
    1. Hah, iya! Siapa yang menghamili saya???? *tengok kiri kanan* *terus nyeberang jalan* #antiklimaks

      Yup, sangat setuju! Merokoklah di tempat dimana Anda sendiri yang menghirup asapnya deh, jangan ajak2 orang lain! huhuhu

      Delete
  4. Hahahaha.... mbak pety ini pintar nulis yah.... Kereeeeen :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe amiinn... saya belum pinter nulis script/ materi stand up comedy tapinya. Ajarin saya donk, wahai Comic Jekardah :D

      Delete
  5. gokill nihhh tulisan nya !!! :D baca judulnya doang kirain mbak yang hamil xixixxixi :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe kalo saya hamil nanti, mungkin juga saya post disini kok beritanya, mbak :)
      sementara biar orang lain dulu yang hamil *eh*

      Delete
  6. lho jadi ngekost di deket keputih? kalo gitu hayuk makan penyetan kemproh berjamaah.. *lokasi di sebelah warung sate, deket sakinah*

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya, sampeyan lak rumahnya di Marina toh? hehe
      haha makan penyetan kemproh jareeeee :p
      iya, aku kemaren emang makan di warung situ mas, wkwkwk

      Delete
    2. Budiono + Pety: istilahnya itu lho, kok penyet kemproh. Hmmm boleh dicoba kayaknya kalo ke sini :)

      Delete
    3. waaaaaaaaa Paman Tyoooo... nais tu mit yu hir :)

      ayo Paman, kalau ke Surabaya, saya traktir deh penyetan kemproh disana, haha
      mau nambah berapa aja juga boleh, asal penyakit ditanggung sendiri, hihi

      Delete
    4. penyetan kemproh, karena memang kemproh om paman :)

      bayangkan aja, piringnya itu dicuci hanya dengan air se-ember buat semalam suntuk. lalu sampingnya pas itu ada kali yang sampahnya numpuk. lalu kadang nyuci garpunya ndak bersih sampe masih ada sisa nasi yang nempel.

      kemproh ndak?

      tapi kok yo lariiiiissssss...

      Delete
    5. ehm, mas Budiono menghayati sekali pas menceritakan proses nyuci piringnya :p
      ya justru itu yang bikin laris mas :))

      Delete
  7. pertama: bikin jantungan aja judulnya! baru kemarin KKN koq udah hamil aja, nduluin diriku, ga sopan! wkwkwkwkwkkw
    kedua: koq dirimu jd ketularan nulis panjang2 gini, Pet? dapet virus dr mana? hah? hah? hah?! LOL
    ketiga: aku jg pendukung anti rokok, dan sudah aku buktikan di tulisan yg inih (numpang promo donk...:-p) http://www.nayarini.com/2012/03/budak-rokok.html
    keempat: buat para perokok yg masih ngeyel kalau merokok itu hal yang baik untuk dilakukan, kalian nantang yah? #lho koq malah ngajak duel #hihihi

    ReplyDelete
    Replies
    1. pertama: hehe iya mbak, silahkan mbak duluan yang hamil, saya ikhlas :)
      kedua: iya lho mbak, sampe tengah2, aku baru sadar, ini judulnya apa, mbahas awalnya apa... malah penyetan dulu yang ditulis panjang. Jadi berasa ketularan mbak Nay :p
      ketiga: meluncur ke TKP gan! :) sepakat 1000% dah!
      keempat: ayo, siapa mau nantang mbak Nay? siapa?! siapa?! *ikutanemosi* :)

      Delete
  8. hihihiy, yg merasa perokok angkat tangan!!! #saya ikut ngacung mba :( #jangan dicambuk ya :(
    tapi walaupun perokok ya gak gitu juga kalee kelakuannya, kudu cari tempat yg memang untuk perokok, lagian juga risih kan mba kl ngerokok di tempat yg banyak orang yg gak ngerokok, malu kl saya mah, :D
    and setuju kl kelakuan oknum perokok diatas gak banget, merusak citra perokok aja tuh bocah, wew :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya mas Stumon, kuncinya itu saling menghormati orang lain.
      kalo banyak orang, jangan merokok di depan mereka yg perokok pasif.
      kalo sendirian/ lagi di smoking area & memang pengen merokok, ya monggo, tapi dipastikan dulu tidak ada perokok pasif disitu :)

      Delete
  9. JLEBBBB!

    JLEB....JLEBBB....JLEBBBB

    berarti selama ini dalam hati kamu suka ngumpatin aku yg ngerokok

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe "ngumpat" ya berarti aku di atas itu? :D
      if only you smoking in front of other person. Mari menghargai sesama manusia yang tidak ingin terkena & menghirup asap rokok :)

      Delete
    2. aku sudah berhenti kok
      hehehehe

      Delete