Seberapa Amankah Tinggal di Rumah Mewah?

, , 20 comments
Assalamu'alaikum

Postingan kali ini sebenarnya tentang sebuah PERTANYAAN, jadi kalau ada yang punya jawabannya, tolong kasih tau :)

Sudah hampir ratusan kali (mungkin) aku melewati sebuah perumahan mewah di sebelah daerah kosku, di Surabaya Timur. Perumahan tersebut, sebut saja namanya GBP *pasti orang sini ngerti :)* adalah perumahan yang menghubungkan antara jalan raya Arief Rahman Hakim dan jalan kecil menuju Semolowaru dan jalan baru MERR (Middle East Ring Road).
Selayaknya sebuah perumahan dengan beberapa pintu utama (gate), tentu tak dapat dihindari bahwa yang masuk dan melewati jalanan GBP tersebut tidak hanya para penghuninya saja, tetapi juga masyarakat umum, contohnya aku sendiri :D Baik, sepeda, sepeda motor, mobil pribadi, mobil box, bahkan kadang truk.


Sementara di banyak perumahan lain, ada yang "menjual" keamanan dengan hanya one gate, yang artinya seluruh arus kendaraan, baik masuk maupun keluar, melalui satu pintu yang dijaga oleh security. Seluruh "tamu" harap lapor sebelum masuk, minimal membuka kaca mobil, mengangguk sambil tersenyum pada security, dan kalau perumahannya tidak terlalu besar dan security cukup "akrab" dengan penghuninya, maka ia akan bertanya, "Mau bertamu ke rumah siapa?", dan kemudian kita menjawab "Ke Pak X", misalnya.

Namun, di GBP ini, security sih ada, hanya saja aku sebagai orang umum merasa sangat bebas sebebas-bebasnya untuk mengakses seluruh jalan yang ada di perumahan tersebut. Sama sekali tidak pernah "dicegat"  oleh security dan diinterogasi "mau kemana, dengan siapa, semalam berbuat apa" #eh.

Oleh karena itu, beberapa bulan terakhir ini aku sering, i mean SERING is SERING, berpikir bahwa bagaimana jika aku adalah orang jahat yang bermaksud, katakanlah, mencuri, merampok, atau naruh "petasan gede" di salah satu rumah disana kemudian rumahnya meledak? Akankah sebelum aku melakukan kejahatan, para security tahu, atau setidaknya menyadari ketidakberesan akan kedatanganku pertama kali di pintu gerbang? Penataan site yang terdiri banyak gerbang dan memungkinkan masyarakat umum bisa masuk menurutku sih cukup riskan. Contohnya adalah gambaran kasus seperti di atas.

Tapi oh tapi, ternyata banyak juga perumahan yang "bebas diakses" seperti itu loh. Ada Pakuwon City di Surabaya Timur juga, yang memang one gate, tapi perumahannya gede beudh. Ada juga Perumahan Citra Raya (milik Ciputra) di Surabaya Barat, yang justru dapat diakses dari mana-mana. Di dalamnya malah ada fasilitias umum, seperti Universitas Ciputra, Ciputra Waterpark, rumah sakit, berbagai restoran, swalayan, lapangan golf, dan sebagainya. Itulah yang kemudian dikenal dengan sebutan one stop living, alias di dalam perumahan itu sudah lengkap seluruh fasilitasnya nggak perlu keluar terlalu jauh.


Tapi PERTANYAAN ku tetap mengganjal:
Bagaimana sistem keamanan yang diterapkan disana? Mungkinkah security (beserta puluhan atau ratusan kamera CCTV nya) cukup mampu mencegah sebuah tindak kejahatan terhadap penghuni rumah? 
Atau juga tindak kejahatan di jalan? 
Apakah mereka punya kamera dengan sinar laser yang dapat memindai wajah manusia dengan menembus kaca mobil atau helm, seperti di film Fast and Furious? ^_^
Jika selama ini perumahan dengan jalanan terbuka untuk umum seperti itu "masih" aman-aman saja, apakah akan selamanya aman? (tidak ada yang menjamin)

Aku tidak menyangsikan sistem keamanan disana. Hanya saja aku ingin tau. Mengingat aku sendiri belum pernah tinggal di perumahan mewah seperti itu, melainkan di sebuah desa dengan penduduk yang masih bisa menyapa satu sama lain ketika berangkat kerja, saling membantu jika ada yang kesulitan, dan saling menjenguk jika ada yang sakit :) Itupun rumah kami sendiri pernah kemalingan, untung cuma jemuran basah di belakang rumah yang diambil. Cukup mengerikan.

So, give me some answers if you don't mind :) Thank's

Wassalamu'alaikum

20 comments:

  1. hehe aku juga sering muncul pertanyaan kayak gini, ak juga penasaran gimana jawabannya. cuma gak pernah kepikiran buat ditulis, nice post. salam kenal :))

    ReplyDelete
    Replies
    1. hehe... mungkin komen di bawahku ini bisa bantu jawab? salam kenal juga mbak Uciel :)

      Delete
  2. karena biasanya di setiap rumah itu kan sudah punya tim keamanan sendiri-sendiri, punya satpam sendiri, jadinya kalo ada yang mau iseng sudah dicegat saptamnya. lagian setiap rumah pembantunya banyak (rumah sodaraku di GBP itu punya 11 pembantu), kalo ada maling nekat bisa digebuki rame-rame xixi..

    ReplyDelete
    Replies
    1. hooo jadi inget rumah promotor musik, Adrie Soebono, yang PRT dan satpamnya ada 20-an lebih kayaknya. Pertama gak percaya, tapi emang bener ada ternyata, haha.
      Iya sih, tapi beberapa rumah mewah juga ada yang tanpa satpam pribadi lho mas :)
      suwun penjelasannya :)

      Delete
  3. Hmmm...mau komen tapi mikir dulu *rumahku mewah gak sih*
    Ya intinya terlepas mewah atau tidak, pemilik rumah tidak bisa menyerahkan tanggung jawab keamanan kepada security perumahan walaupun sudah membayar iuran keamanan RT. Buktinya lengah sedikit, rumahku kemalingan sepeda ontel

    kalau kmu berfikir sebagai orang jahat, sebaliknya aku kadang berfikir sebagai pemilik rumah iseng. sesekali ingin rasanya pura pura ke luar kota, pura pura lupa kunci pagar, pura pura rumah dibiarkan kosong sembari mengintip adakah "orang jahat" yg akan terpancing. kalau sudah terpancing siap siap aja deh kuhukum mandi sampai stok 1 lusin sabun batangan di rumah habis :-D

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, kasusnya kayak mas Budiono (komen atasnya komen ini), yang kalo gak salah juga pernah kehilangan sepeda onthel :(
      ya boleh aja sih pura2, namanya juga eksperimen, tapi resiko ditanggung penghuni sendiri ya :p Jangan2 "orang jahat"nya lebih sering mandi daripada pemilik rumahnya sendiri #wooops

      Delete
  4. aku suka main ke PTC (Pakuwon) waktu dulu masih baru dibangun blom ada apa2nya huahaha :P
    Skrg pasti dah gede banget... *ya iyalah itu 8 taun yg lalu*

    khayalanmu terlalu banyak huahaha... pake pemindai wajah dsbnya... :P
    Intinya sih klo menurutku baik rumah gede atau rumah kecil semuanya gak aman.
    Kejahatan bisa terjadi dimana saja tanpa memandang besar kecilnya hunian.
    Bahkan di rumah yg pake satpam pribadi pun juga bisa kejadian hal2 yg tidak menyenangkan.
    So not guarantee...

    ReplyDelete
    Replies
    1. btw PTC itu Pakuwon TRADE CENTER loh, jadi mall-nya, hehe
      iya bener banget Van, security pribadi bisa aja lengah atau "dibuat lengah" oleh orang jahatnya. Penghuni yang harus waspada dan siaga, siap-antar-jaga #halah

      Delete
  5. belum pernah tinggal di rumah mewah, rumah yang sekarang aja sebuah kamar 3x6 meter.

    ReplyDelete
    Replies
    1. sama :) semoga suatu saat nanti bisa punya rumah sendiri ya...
      yang penting berkah dan bermanfaat untuk kepentingan umat :) amiinn

      Delete
  6. BBukannya kalo rumah mewah biasanya memang punya satpam sendiri-sendiri ya? Kecuali ya perumahan kecil sih biasanya ada di depan pintu masuk. Tapi perumahan semacam GKB kalo di Gresik ya bebas-bebas saja orang masuk, karena memnang perumahannya sudah ada banyak kehidupan termasuk sekolah, rumah sakit, supermarket dll.

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyah, one stop living gitu Rus.
      ho oh, berarti pihak developernya secara tidak langsung udah sebagian besar menaruh kepercayaan pada pengamanan pribadi masing2 keluarga ya...

      Delete
  7. sebenarnya dengan menggunakan satu pintu masuk harusnya lebih aman... dan pemberian kartu dan meninggalkan KTP untuk tamu yang tidak di kenal bisa membantu meningkatkan keamanan..

    Intinya sebisa mungkin semua orang yang keluar masuk harus di catat. termasuk pembantu yang akan pulang kampung membawa tas harus dilakukan cross check ke tuannya. Tidak boleh langsung dibiarkan meninggalkan gerbang walaupun kenal sekalipun.

    Sehingga kejahatan hanya akan terjadi kalau terjadi kong kali kong antara petugas dengan pencuri..

    Tapi bukan berarti tidak ada pencuri sama sekali... kalau sudah yang itu tergantung amal dan budi baik :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. waaaa... ada ya mas yang sampe dicatet siapa tamu yang keluar masuk, menggeledah barang bawaan ART? kalo ada beneran, bagus tuh. Kayak di perusahaan2, hehe.
      bener mas, beberapa persen mungkin emang ada faktor amal dan budi baik itu tadi ya :p

      Delete
  8. hmm sebenarnya sih kalau tinggal di perumahan mau mewah atau nggak tetep saja ada kemungkinan tidak aman, keculai di rumah2 biasa kebanyakan sudah akrab satu sama lain jadi kalau ada orang asing yg gelagatnya mencurigakan bisa cepat ketahuan.. :)

    ReplyDelete
    Replies
    1. iya betul, akhirnya kembali pada tanggung jawab pemilik rumah ya masalah keamanannya.
      Mungkin salah 1 keuntungan tinggal di rumah "biasa" itu lebih akrab dengan tetangga ya, jadi kalo ada apa2 bisa saling bantu :)
      salam kenal, mbak Ne :)

      Delete
  9. Gak pernah tinggal di rumah mewah je, jadi ga bisa kasih jawaban hehehe... Saya tinggalnya di rumah mewah (mepet sawah)

    ReplyDelete
    Replies
    1. heuheu aku mempertanyakan hal ini juga karena belum pernah tinggal di perumahan mewah :) di Kediri sih sawahnya agak jauh dari rumah ya... :D

      Delete
  10. kalau dilihat dari fotonya sih, sepertinya rumah2 mewah seperti itu sudah didesain aman, dan susah ditembus maling. pertama, pagar temboknya setinggi gunung mahameru (#halah), kalau mau manjat ya perlu peralatan panjat tebing itu, susah toh? kalau pager rumah kampung kan disenggol aja roboh, hihihi... kedua, akses masuk ke dalam, semacam pintu,jendela, ventilasi dll, sudah dipasang jeruji, atau slot kuncinya sudah desain mutakhir, jadi dicongkel-pun amit-amit susahnya. kudu pake bom biar bisa masuk, keburu ketauan kan? hahaha... ketiga, karena rumah mewah pasti ber-AC, jadi lubang udara juga sudah didesain seminimal mungkin supaya AC yg bocor keluar ga banyak dan pemakaian energi efisien. sepertinya begitu. kapan ya bisa beli rumah di foto itu buat Pety? huihihihihihi...

    ReplyDelete
    Replies
    1. iyo mbak, semua keterangan sampeyan make sense. Suwun penjelasane :)
      woalaah ternyata mbak Nay bercita2 mbelikan aku rumah mewah begitu toh? makasih lo mbak udah repot2 #dikeplak

      Delete