Yang Bersih Tak Berjerawat Ya Mbak!

, , 17 comments
Assalamu'alaikum

"Halo, ini benar mbak Fatma?" tanya suara itu di ujung telepon.
"Ya. Maaf, ini siapa?" aku balik tanya karena menerima telepon dari yang tak kukenal.
"Oh ya, saya Marwan mbak. Mbak bener kuliah di Psikologi ya?"
"Iya, benar. Maaf ini siapa?"
"Sekarang semester berapa ya mbak?"
"Mmm... ada apa ya? Maaf, Anda siapa mas tadi?"
"Eh, saya Marwan. Kakaknya Mawar, anak Psikologi Unair juga, angkatan 2010 itu mbak" --> nama sengaja disamarkan. Gak tau juga kenapa jadi Marwan sama Mawar. Mawar, maafin Marwan yaaa *halah*


"Mawar? Emm... Mawar siapa ya?" tanyaku yang gagal mencari jejak memori tentang seorang anak sefakultas denganku yang bernama Mawar. Dan jika aku tahu atau mengingatnya, aku akan hebat sekali, karena 2010 itu artinya angkatan dia 5 tahun di bawah angkatanku. Artinya, aku udah lulus kuliah, dia baru masuk. Lhah, dari mana kenalnya?
"Itu mbak, Mawar. Eh, gak kenal ya? Dia tau mbak kok"
"Oh gitu. Yaudah. Ada apa ya mas?"
"Gini mbak, saya mau nawarin kerjaan"
"Ya? Kerjaan apa mas?"
"Kebetulan mulai besok sampe bulan depan mau ada event di mall X, nah acaranya lomba menggambar dan mewarnai anak. Nah, kami rencananya juga ada satu area khusus untuk konsultasi jika ada orangtua yang ingin tanya-tanya tentang anaknya gitu. Jadi misalnya, ada orangtua tanya, 'anakku gak bisa tidur, kira-kira kenapa ya? Gimana cara ngatasinnya?', nah nanti kami harapkan ada psikolognya disitu."
"Oh gitu..."
"Iya, jadi kira-kira mbak Fatma bisa bantu?"
"Jadi gini mas, kan saya kuliahnya ambil Psikologi Industri dan Organisasi ya, jadi yang dipelajari kurang lebih tentang dunia kerja. Kalau yang seperti mas inginkan tadi, lebih cocok kalau pake temen-temen dari Psikologi Pendidikan, atau mungkin juga Klinis" --> kalo nerima job di luar kompetensi, bisa menyalahi Kode Etik. Bisa-bisa saran yang diberikan ke klien hoax semua. Misalnya:
Ibu: Anak saya susah tidur, kenapa ya mbak?
Aku: Mungkin anak ibu kekurangan wortel dan brokoli. Coba minum jus wortel campur brokoli sebelum tidur.
Ibu: Dijamin bisa tidur?
Aku: Enggak, dijamin anak ibu bakal nangis karena rasanya gak enak.
Ibu: .....
*yak, itu contoh ekstremnya*

"Oh gitu ya?"
"Iya, mas Marwan. Gimana kalo saya refer ke temen saya aja? Tapi ini kami kan jadwalnya gak pasti, ada kuliah, mau ujian, dan lain-lain. Kalau ada yang tertarik, nanti saya kabari mas."
"Oke kalo gitu. Kalo bisa secepatnya ya mbak. Kalo boleh juga nanti saya minta nomor henpon-nya"
"Oke mas, insya Allah"
"Oya, nanti juga bisa gantian sama temen lain kalo gak bisa tiap hari. Kalo mau tiap hari ya malah syukur. Dan fee-nya *tiiittt* ...ratus ribu per hari" --> lumayan bisa buat makan anak kosan seminggu :p
"Oke, nanti saya sampaikan"
"Saya tunggu kabarnya ya mbak. Oya, saya dari perusahaan *tiiiiit* --> oalah, perusahaan susu formula yang kebanyakan orang di Indonesia pasti udah pernah denger mereknya, bahkan banyak yang minum produknya, termasuk aku dulu :)
---
Yang ada di pikiranku saat itu pastinya nih orang cari konselor buat acaranya yang: PINTER, SUKA ANAK-ANAK, MAMPU BERKOMUNIKASI DENGAN BAIK. Paling nggak gitu deh.
Oke, akhirnya aku telepon salah satu temenku anak mayoring Psikologi Pendidikan, kali aja dia mau dan bisa ngajak beberapa temen lain. Ternyata dia belum bisa memastikan, tapi janji bakal menyebarkan info itu ke temen-temen seangkatannya yang lain.
Walhasil, sampai sore ada 3-4 orang yang berminat. Aku hubungi si mas Marwan lewat SMS untuk follow up nya gimana. Ternyata dia nambahin info yang membuatku pengen salto di tengah jalan raya yang rame!

Isi SMSnya:
Aku: Mas, ini ada beberapa orang temenku yang minat. Mau aku kasih nomernya semua?
Mas Marwan (MM): Tapi yang PUTIH BERSIH TAK BERJERAWAT ya mbak...
Aku: Hah, serius mas?!?!? Wah, masnya belum bilang ya di awal tadi --> beneran kaget. Oke, aku konfirm temenku yang sesuai kriteria dulu deh. Kayaknya kandidatnya berkurang nih, hehe --> padahal dalem hati: Setdaaaaaaaaaaaahhh ni orang cari model apa cari konselor sih? Emang apa hubungannya acara susu sama wajah bersih tak berjerawat? Apa karena susunya putih, trus councelor-ambassador nya harus putih bersih juga? Apa-apaan ini? *salto di tengah jalan raya*
Kalau cowok gimana? Kalo pake jilbab boleh? Kalo gak putih tapi wajahnya bersih, boleh?
MM: Ini khusus cewek, boleh pake jilbab tapi good looking. Atau kalo ada pin BB, bisa add aku, biar aku bisa liat dulu orangnya.
Aku: Iya deh, nanti aku sampein --> langsung pusing
MM: Oya, ralat. Syarat tinggi minimal 158cm, bersih tak berjerawat, good looking, suka anak-anak ya mbak..
Aku: Oke --> dalem hati: aaaaaarrggghhh!
Kalo konselornya cantik kayak Asmirandah gini, ortunya juga bakal "betah" 
Atau manis kayak Naysilla Mirdad ini yang dicari? :)
Atau terlihat tegas, cerdas, dan menarik kayak Meyda Sefira ini? :)
Sayangnya, mereka bertiga (Andah, Nay, Meyda) meski tak berjerawat, tapi pernah deket sama Dude Harlino. Aku kan cemburuuuu *infotainment banget*

Oke, kembali ke laptop. What I did the next hours adalah sibuk minta maap sini situ dan membatalkan beberapa temenku. Yang satu karena dia cowok. Yang dua lainnya ternyata mereka sendiri bilang gak masuk kriteria.
Akhirnya aku telepon satu temenku yang lain yang aku rasa memenuhi syarat mereka. Tapi sayang seribu sayang, dia lagi gak bisa karena wajahnya lagi dalam kondisi perawatan, otomatis masih merah-merah. Aku minta beberapa nama lain yang mungkin bisa aku tembusi. Dapetlah beberapa nama yang aku rasa juga cukup sesuai dengan syarat-syarat itu. Yeah, dalam keadaan mbulet gitu, aku udah lupa siapa aja temen-temenku yang berjerawat dan yang enggak --> sampai tulisan ini dibuat, aku masih berusaha hubungi beberapa temenku yang lain :'(

Oya, semalem aku juga kepikiran, ni mas Marwan sebenernya infonya beneran gak ya? Dia beneran panitia yang mau ngadain acara itu gak ya? Bener gak ya dia punya adek namanya Mawar, anak Psikologi 2010? Soalnya kalo terlanjur aku hubungi temenku sana sini tapi ada apa-apanya di belakang, bisa dipastikan aku bakal salto di tengah jalan untuk kedua kalinya (T_T)
Akhirnya aku cari di friend list FB-ku, nama si Mawar. Kalo beneran anak Psikologi, setidaknya meski angkatannya jauh di bawahku, pasti ada lah satu dua orang mutual friend sama aku. Eh bener, emang ada nama si Mawar. Ada infonya kalo dia anak Psiko 2010. Ada sekitar 27 orang yang jadi mutual friend kami. Tapi aku gagal menelusuri apa bener dia punya brother yang bernama Marwan. Oke, setidaknya aku yakin kalo info-info yang diberikan mas Marwan benar adanya.
---
Dari sini, setidaknya ada beberapa hal yang bisa aku tangkep:
  1. Perusahaan berorientasi profit tentu gak mau rugi. Sekalipun "konselor" dalam event ini sepertinya bukan acara utama "acara berjualan" mereka, tetep mereka memperhatikan setiap detail acaranya. Jangan sampe karena satu detail "kecolongan", mereka jadi rugi, baik rugi secara image maupun rugi finansial --> ITU WAJAR.
  2. Sepintar dan seramah apapun kita, beberapa perusahaan besar yang menjadikan penampilan front liner-nya sebagai salah satu citra diri perusahaan, akan tetap melakukan seleksi "penampilan fisik" kepada calon karyawannya. Khususnya perusahaan penyedia jasa, seperti bank, hotel, maskapai penerbangan, dan lain-lain --> ITU WAJAR, PELANGGAN TERTARIK PERTAMA KALI PADA PENAMPILAN LUAR SESEORANG, karena itulah yang mereka lihat, dan dengan merekalah mereka dilayani.
  3. Kalo berhubungan sama orang lain (apalagi hubungan profesional), harus jelas di awal segala sesuatunya. Lupa beberapa bagian yang disampaikan itu wajar, tapi jangan keseringan lupanya :p Apalagi aku tipe kalo mau "memastikan" sesuatu itu harus bener-bener jelas. Misal janji ketemuan yang agak "serius", harus pasti tempatnya dimana, jam berapa, sama siapa aja, mau ngapain, dll. Salah info dikit bisa fatal. Dan aku orang yang nggak enakan, jadi sering minta maap kesana-sini kalo salah.
  4. Gak usah galau kalo punya fisik pas-pasan *ambil kaca*. Ingat ya, rejeki Allah itu tersebar dimana-mana kok. Masih banyak perusahaan/ organisasi yang menerima karyawan bukan dari penampilan fisiknya saja. Yuk, sambil terus memperbaiki diri :)
  5. Ada sebuah blog bagus yang pernah aku baca. Intinya dia bilang: "Ketika wanita sudah menikah dan punya anak, maka menjadi istri dan ibu itu WAJIB, sedangkan berkarir itu PILIHAN" :)
Wassalamu'alaikum

nb: Sumber foto dari sini, sini, sini

17 comments:

  1. aku dulu jerawatan tapi sekarang udah kagak,mungkin jerawat banyak disebabkan juga dari proses pemikiran alias dewasa duluan sebelum waktu'a

    ReplyDelete
    Replies
    1. kalo jerawat karena stres, bisa jadi. Kalo karena "dewasa-sebelum-waktunya", mungkin lebih tepatnya jerawat muncul salah satunya sebagai akibat dari perubahan2 fisiologis ketika manusia masuk puber kali ya :)

      Delete
  2. Blognya sekarang lebih fresh ya, apalagi di tambahi foto foto asmirandah dkk.

    ReplyDelete
    Replies
    1. tengkyu :)
      ih blogwalking cuma karena ada poto2 cantiknya ya? bilangin mbak Emil nih...bilangin aahh :p

      Delete
  3. kalo konselornya kaya Asmirandah, mungkin aku bakal konsultasi tiap hari ke dia, hahaha.. utamanya konsultasi masalah hati... =)

    ReplyDelete
    Replies
    1. wah, kalo konselornya Dude Harlino, aku akan melakukan hal yang sama kok Beng! :p

      Delete
  4. saya dulu jerawatan karena kegendutan. Sekarang sudah tidak lagi

    ReplyDelete
    Replies
    1. owh, jerawat bisa karena gendut ya? Mungkin karena "makan sembarangan" kali ya pas gendut itu. Selamat selamat :)

      Delete
  5. aiiihhh pety,,,,,, kenapo tak kau refer ke akyuuu. aku kan putih, cantik tidak berjerawat muahahahahahahahahaha......

    ReplyDelete
    Replies
    1. huahuahua... kejauhan kale mbak kalo dari Tuban :p
      lagian ntar aku dilabrak sama bosmu juga kalo kamu bolos. Kamunya sih seneng2 aja bolos *eh*

      Delete
  6. HUAHAHAH jadi beneran si Marwan saudaranya Mawar?harusnya kan Marwan pacaran sama Mawar, terus berantem, Mawar ngamber, terus Marwan minta maaf "Mawar, maafin Marwan yaaa!" :))))

    Emang iya gitu ya? sampek segitunya yaa? tidak boleh berjerawan dll :D

    ReplyDelete
    Replies
    1. wkwk iya, kali ini Marwan sodaraan sama Mawar :p

      iya mas Rusa, mungkin beberapa perusahaan gede aja yang melakukan "seleksi" demikian. Tapi alhamdulillah temen2ku bisa nerima & menganggap itu sebagai sikap profesional perusahaan dalam melayani konsumennya :)

      Delete
  7. blogwalking - wahhh, harusnya ke aku aja tawarannya, bersih ga berjerawat, tapi jurusannya teknik elektro jadi gimana ya nyambungnya ke anak-anak, bisa2 disetrum atu2 jadinya hahaha. nice posting :-)

    ReplyDelete
    Replies
    1. aw aw disetrum ya? emmmm... :)
      perusahaannya gak kuat bayarin ongkos pesawat & hotelnya mbaaak, kalo konselornya dari Cambridge :p

      Delete
  8. Ibu: Anak saya susah tidur, kenapa ya mbak?
    Aku: Mungkin anak ibu kekurangan wortel dan brokoli. Coba minum jus wortel campur brokoli sebelum tidur.
    Ibu: Dijamin bisa tidur?
    Aku: Enggak, dijamin anak ibu bakal nangis karena rasanya gak enak.
    Ibu: .....


    :))))) LOL

    ReplyDelete