Tangerang Selatan & Kediri berjarak tak kurang dari 700 km.
Perpisahan resmi kita dimulai sejak sehari setelah pernikahanmu, mbak, ketika ibu mendudukkanmu & mas di meja makan, sembari menunggu travel yang mengantar kalian ke Surabaya, utk lanjut ke perantauan.
Tidak mungkin aku lupa bagaimana pesan terakhir ibu sebelum melepasmu ke tangan mas selamanya.
"Ndhuk, aku ridhai pernikahan kalian. Semoga diberkahi Allah, dimudahkan dalam segala urusan, dituntun dlm setiap langkah & dikaruniai anak2 shaleh shalehah.
Ibuk gak bisa ngasih kalian harta benda apa2 sebagai sangu, hanya bekal ilmu yang cukup & doa yang akan selalu menemani kemanapun kalian pergi.
Mas Yudho, titip Rahma. Jaga dia, bimbing dia. Ingatkan kalau dia salah. Tolong jangan pernah sakiti hatinya, apalagi fisiknya.
Rahma anaknya perasa. Mungkin dia tidak akan bicara banyak, tapi kadang2 air matanya menetes begitu saja kalau hatinya sedang resah. Tanyai dia, ada apa."
Kalimat selanjutnya sudah tak sanggup aku dengar krn bendungan air mataku nyaris jebol.
Di titik dimana kau bukan milik kami lagi sepenuhnya, tapi milik suami & keluarganya juga.
Ibuk sering juga berkata padaku, "Ndhuk, ibuk gak bisa kasih contoh bagaimana melayani suami yg baik, krn bapakmu sudah lama tiada."
Lalu aku diam2 memperhatikanmu mbak, bagaimana kau melayani suamimu.
Kau hampir tidak pernah makan malam dulu sebelum suamimu pulang, kecuali jika terpaksa sekali atau sedang hamil.
Kau selalu bangun paling pagi utk menyiapkan sarapan bagi suami & anakmu, Zafran. Kau pisahkan kotak bekal untuk dibawa ke kantor & sekolahnya.
Padahal pekerjaanmu sebagai dosen juga menuntut untuk masuk pagi pulang sore. Sesekali bertugas ke luar kota, mengantar mahasiswa studi ke Singapura, presentasi hasil riset ke Thailand dan Vietnam, survey lokasi ke Kepulauan Seribu, dll.
Apalagi kini bertambah kehadiran si kecil, Gibran, yang menuntut perhatian lebih.
Belum lagi urusan asisten rumah tangga yang perlu disiapkan sebelum cutimu habis, serta suami yang akan sekolah di sini & Jepang.
Menariknya hidup ya, selalu penuh tantangan & kejutan.
Dan kita bisa, karena selalu terpaut dalam untaian doa.
Selamat ulang tahun ❤❤❤
248 per hari
2 days ago
0 komentar:
Post a Comment