Catatan 6 Ramadhan 1438 H: GIVE MY HEART A BREAK

, , 2 comments
Setelah semua yang terjadi berbulan-bulan ini,
Saatnya memberi jeda sejenak pada ruang hati yang penuh berpeluh.

Bulan-bulan sarat tantangan, jika tak boleh mengatakan sebagai tanggung jawab yang terbeban.
Pelajaran baru, belajar hal-hal baru. Menghadapi orang baru, dengan karakter mengejutkan dan tak jarang membuat mengelus dada.

Protes sana-sini, keluhan sana-sini, salah paham sana-sini, miss komunikasi sana-sini, air mata sana-sini.
Cukup berat menjadi seorang yang kurang asertif dalam beberapa situasi. Mencoba membuat nyaman semua orang, yang mana itu tidak mungkin terjadi.
Mewadahi semua keinginan, syarat, menimbang keadilan, berurusan dengan politik, yang membuat sering sekali hati ini berkata, “Hayati lelah.”

Senyum menjadi terbendung karena hal-hal berjalan tidak sesuai dengan rencana yang disusun matang-matang.
Menyelaraskan apa yang dipikirkan dengan yang orang lain pikirkan, ternyata menguras energi tersendiri dalam keseharian.
Ketika apa yang disampaikan, ditangkap berbeda oleh orang yang hanya memandang dari luarnya saja. Secara dangkal.

Kerja keras menghadapi generasi milenial yang erat dengan teknologi, menjadi bahasan lain lagi.
Bagaimana membuat orang-orang terhubung secara harmonis dengan membangunkan kesadaran akan perlunya saling menghargai, menghormati, dan menempatkan diri pada posisi yang tepat.
Maksud hati menunjukkan bagaimana masa depan diukir melalui sikap-sikap kecil hari ini. Bagaimana cita-cita harus digantungkan pada langit-langit usaha dan doa yang sempurna. Bagaimana kebijaksanaan terbentuk dari pekanya hati pada situasi.

Mungkin hari terburuk adalah ketika meninggalkan kelas dengan penuh kemarahan.
Tapi yakin, hari yang lebih buruk daripada hari terburuk adalah melihat generasi yang sedang dipupuk ini tidak mendapatkan apa-apa di kemudian hari kecuali penyesalan dan menghidupi hidupnya dengan kepasrahan yang keliru pada nasib.
Mengharapkan belas kasihan pada orang lain untuk memberi pekerjaan, karena tidak mampu memberdayakan diri sendiri menjadi manusia unggul yang penuh keterampilan dan kebaikan hati.



Aku ingin mengistirahatkan hatiku sejenak.
Mundur selangkah dari dunia yang serba ramai.

I WILL GIVE MY HEART A BREAK.

2 comments:

  1. tidak perlu menebak apa yang orang pikirkan, tapi tanyakan langsung apa maunya.

    happy ramadhan, smoga puasanya berkah

    ReplyDelete
    Replies
    1. Iya sih mas, walau tidak selalu semudah itu dilakukan. heuheu.

      aamiin, semoga puasa mas juga lancar dan berkah :)

      Delete