Assalamu'alaikum
Hai teman-temaaaannnn... Pasti kalian sudah merindukan kehadiranku di blog ini. Begitu juga denganku, yang juga sangat amat rindu kalian!!! *oke, fokus, Fatma!*
Dan aku kembali hadir dengan membawa kabar bahagia, hehehe.
Memang agak sedikit lebay, tapi aku seneng banget akhirnya namaku nongol di sebuah tabloid berskala nasional, hehehe *cengengesan*
Ini tabloid dua mingguan, namanya Tabloid MODIS: Tabloid Mode Islami.
MODIS ini merupakan "anak" dari tabloid Nurani. Mungkin ada yang udah pernah denger, ada juga yang belum. Kalo aku sendiri, udah lumayan sering beli tabloid ini, baik Modis maupun Nurani. Tapi lebih seringnya yang Modis. Yaaahh apa lagi kalo gak liat-liat soal model-model baju muslim yang lagi nge-hits! Halah.
Sebenernya aku sama mbakku juga bukan tipe orang yang kalo liat baju bagus, langsung pengen, langsung, beli, langsung dandan buat kesana-kemari sih *ngecek isi dompet*
Tapi emang dari dulu seneng aja liat-liat model baju yang semakin lama emang semakin beragam dan colorful (asal tetep sesuai ajaran Islam). Memanjakan mata. Apalagi buat mbakku yang arsitek, yang notabene matanya jauh lebih tertarik dengan sesuatu yang secara visual menarik, baik itu fashion maupun bangunan. Dan kami akan semakin tertarik kalo edisi tabloidnya lagi menayangkan tentang busana pengantin muslim! *fokus Fatma, fokus!*
Oya, ini dia cover tabloidnya. Tasya Kamila imutnya mirip saya yah? *digampar fansnya Tasya*
Jadi kalo ada yang mau cari tabloidnya, semoga masih ada, karena ini edisi minggu III-IV September 2012 :)
Singkat cerita,
Waktu itu aku dihubungi oleh saudara sepupu adik angkatanku di Psikologi, salah satu reporter Tabloid Modis, yang bilang dia butuh narasumber buat artikelnya. Setelah chit-chat sebentar, akhirnya kami sepakat untuk ketemu di perpustakaan kampus B Unair (kebetulan aku lagi di kampus). Disitulah wawancara sekitar lebih dari setengah jam itu dimulai.
Dia lagi bikin artikel buat rubrik "Anda & Dia" (halaman 15).
Hmmm... sounds like article for spouse, right? :) Emang begitu, hehe. Aku sebelumnya udah bilang ke dia, bahwa aku belum menikah loh, gak papa nih ditanyain masalah kehidupan berumah tangga? Katanya nggak papa, karena judul artikelnya tentang "Pentingnya Me Time dalam Keluarga", dan dia pengen menggali dari sisi psikologisnya. Yawis, aku sih oke-oke aja.
Selama nunggu dia nyampe kampusku, aku sempet tanya ke temen-temenku tentang bagaimana itu "me time" dan "dampaknya bagi keluarga". Kebetulan di kampus lagi ada beberapa temen, walau jawabnya cuma singkat-singkat :) Aku juga gak sempat browsing lebih jauh tentang tema itu sendiri, ndadak euy. Aku pikir, yowis lah, nanti mengalir aja, dia tanya apa, aku jawab semampuku.
Jadi, "me time" itu secara umum diartikan sebagai waktu untuk "menyendiri", terlepas dari peran sebagai ibu, ayah, istri, atau suami. Menikmati waktu "sendiri" bisa dilakukan dengan membaca buku tanpa interupsi dari pasangan, nulis blog (hihihi), jalan-jalan sama teman sebaya, nonton film, ke salon, naik gunung, dan sebagainya. Pokoknya menikmati waktu untuk hal-hal yang kita senangi secara pribadi dan dirasa bermanfaat, baik untuk kondisi fisik maupun psikologis. *tolong benerin kalo salah ya* :) Lebih lengkapnya, monggo baca sendiri :)
Total artikelnya sepanjang 3/4 halaman tabloid (segede A3 lah ukuran tabloidnya kira-kira). Dan di bawah artikel itu, ada beberapa pengalaman "me time" dari 3 orang wanita karir dan sudah bersuami :)
Aku rasanya seneng, bangga, bisa berbagi buat banyak orang. Walaupun cuma muncul nama, gak ada fotoku (aku kok gak minta difoto yah waktu itu? hayah!), tapi setidaknya tanpa aku bertemu dengan para pembaca semua satu per satu di seluruh Indonesia Raya, aku udah membagi informasi yang mungkin... mungkin lo ya... ada manfaatnya buat mereka.
Dengan pengetahuan yang sangat sedikit yang aku punya, dan belum pengalaman menikah, dan (juga) belum menjadi psikolog, it was amazing that Allah gave me chance to do it. Beruntunglah aku senang membaca beberapa buku psikopop (psikologi populer) macam Chicken Soup, Men are from Mars and Women are from Venus, Male Brain, Female Brain, dan lainnya, sehingga ketika ada "aha" di kepalaku yang menandakan aku ingat beberapa hal dalam buku itu, aku bisa menyampaikan saat wawancara kemarin.
Overall, setelah aku baca hasil ramuan wawancara di artikel itu, ternyata ada pikiran, "Ya ampun, aku ngomong apa sih itu?" atau "Wah, kok aku njawabnya begitu ya, seharusnya begini lebih tepat", atau "Lho, aku pernah bilang gitu ya, kok lupa!", hehe... *emang pelupa*
Finally,
Pesanku buat adik-adik... (ketauan tuanya)
Beranilah untuk bermimpi. Seperti mimpiku dulu yang cuma sering membayangkan "wah, cantik-cantik ya model di tabloid ini...", "kapan ya aku bisa nulis artikel di majalah dan dibaca banyak orang...", "pengen deh, jadi kontributor tabloid ini, keren aja...", dan seterusnya.
Sekarang, setidaknya salah satu mimpiku bisa terwujud :D
Sedikit pengetahuan yang aku punya (dan atas izin Allah), ternyata mereka anggap cukup layak untuk diulas dan disandingkan dengan beberapa uraian wawancara artis di rubrik lain, seperti Tasya Kamila, Kevin Aprillio, Meyda Sefira, Dian Pelangi (fashion model, designer-entrepreneur), dan Ratna Galih :)
Udah dulu ya ceritanya.
Lebay nggak sih postingan ini? *tiba-tiba pengen ngehapus*
Wassalamu'alaikum
Hai teman-temaaaannnn... Pasti kalian sudah merindukan kehadiranku di blog ini. Begitu juga denganku, yang juga sangat amat rindu kalian!!! *oke, fokus, Fatma!*
Dan aku kembali hadir dengan membawa kabar bahagia, hehehe.
Memang agak sedikit lebay, tapi aku seneng banget akhirnya namaku nongol di sebuah tabloid berskala nasional, hehehe *cengengesan*
Ini tabloid dua mingguan, namanya Tabloid MODIS: Tabloid Mode Islami.
MODIS ini merupakan "anak" dari tabloid Nurani. Mungkin ada yang udah pernah denger, ada juga yang belum. Kalo aku sendiri, udah lumayan sering beli tabloid ini, baik Modis maupun Nurani. Tapi lebih seringnya yang Modis. Yaaahh apa lagi kalo gak liat-liat soal model-model baju muslim yang lagi nge-hits! Halah.
Sebenernya aku sama mbakku juga bukan tipe orang yang kalo liat baju bagus, langsung pengen, langsung, beli, langsung dandan buat kesana-kemari sih *ngecek isi dompet*
Tapi emang dari dulu seneng aja liat-liat model baju yang semakin lama emang semakin beragam dan colorful (asal tetep sesuai ajaran Islam). Memanjakan mata. Apalagi buat mbakku yang arsitek, yang notabene matanya jauh lebih tertarik dengan sesuatu yang secara visual menarik, baik itu fashion maupun bangunan. Dan kami akan semakin tertarik kalo edisi tabloidnya lagi menayangkan tentang busana pengantin muslim! *fokus Fatma, fokus!*
Oya, ini dia cover tabloidnya. Tasya Kamila imutnya mirip saya yah? *digampar fansnya Tasya*
Jadi kalo ada yang mau cari tabloidnya, semoga masih ada, karena ini edisi minggu III-IV September 2012 :)
Singkat cerita,
Waktu itu aku dihubungi oleh saudara sepupu adik angkatanku di Psikologi, salah satu reporter Tabloid Modis, yang bilang dia butuh narasumber buat artikelnya. Setelah chit-chat sebentar, akhirnya kami sepakat untuk ketemu di perpustakaan kampus B Unair (kebetulan aku lagi di kampus). Disitulah wawancara sekitar lebih dari setengah jam itu dimulai.
Dia lagi bikin artikel buat rubrik "Anda & Dia" (halaman 15).
Hmmm... sounds like article for spouse, right? :) Emang begitu, hehe. Aku sebelumnya udah bilang ke dia, bahwa aku belum menikah loh, gak papa nih ditanyain masalah kehidupan berumah tangga? Katanya nggak papa, karena judul artikelnya tentang "Pentingnya Me Time dalam Keluarga", dan dia pengen menggali dari sisi psikologisnya. Yawis, aku sih oke-oke aja.
Selama nunggu dia nyampe kampusku, aku sempet tanya ke temen-temenku tentang bagaimana itu "me time" dan "dampaknya bagi keluarga". Kebetulan di kampus lagi ada beberapa temen, walau jawabnya cuma singkat-singkat :) Aku juga gak sempat browsing lebih jauh tentang tema itu sendiri, ndadak euy. Aku pikir, yowis lah, nanti mengalir aja, dia tanya apa, aku jawab semampuku.
Jadi, "me time" itu secara umum diartikan sebagai waktu untuk "menyendiri", terlepas dari peran sebagai ibu, ayah, istri, atau suami. Menikmati waktu "sendiri" bisa dilakukan dengan membaca buku tanpa interupsi dari pasangan, nulis blog (hihihi), jalan-jalan sama teman sebaya, nonton film, ke salon, naik gunung, dan sebagainya. Pokoknya menikmati waktu untuk hal-hal yang kita senangi secara pribadi dan dirasa bermanfaat, baik untuk kondisi fisik maupun psikologis. *tolong benerin kalo salah ya* :) Lebih lengkapnya, monggo baca sendiri :)
Total artikelnya sepanjang 3/4 halaman tabloid (segede A3 lah ukuran tabloidnya kira-kira). Dan di bawah artikel itu, ada beberapa pengalaman "me time" dari 3 orang wanita karir dan sudah bersuami :)
Aku rasanya seneng, bangga, bisa berbagi buat banyak orang. Walaupun cuma muncul nama, gak ada fotoku (aku kok gak minta difoto yah waktu itu? hayah!), tapi setidaknya tanpa aku bertemu dengan para pembaca semua satu per satu di seluruh Indonesia Raya, aku udah membagi informasi yang mungkin... mungkin lo ya... ada manfaatnya buat mereka.
Dengan pengetahuan yang sangat sedikit yang aku punya, dan belum pengalaman menikah, dan (juga) belum menjadi psikolog, it was amazing that Allah gave me chance to do it. Beruntunglah aku senang membaca beberapa buku psikopop (psikologi populer) macam Chicken Soup, Men are from Mars and Women are from Venus, Male Brain, Female Brain, dan lainnya, sehingga ketika ada "aha" di kepalaku yang menandakan aku ingat beberapa hal dalam buku itu, aku bisa menyampaikan saat wawancara kemarin.
Overall, setelah aku baca hasil ramuan wawancara di artikel itu, ternyata ada pikiran, "Ya ampun, aku ngomong apa sih itu?" atau "Wah, kok aku njawabnya begitu ya, seharusnya begini lebih tepat", atau "Lho, aku pernah bilang gitu ya, kok lupa!", hehe... *emang pelupa*
Finally,
Pesanku buat adik-adik... (ketauan tuanya)
Beranilah untuk bermimpi. Seperti mimpiku dulu yang cuma sering membayangkan "wah, cantik-cantik ya model di tabloid ini...", "kapan ya aku bisa nulis artikel di majalah dan dibaca banyak orang...", "pengen deh, jadi kontributor tabloid ini, keren aja...", dan seterusnya.
Sekarang, setidaknya salah satu mimpiku bisa terwujud :D
Sedikit pengetahuan yang aku punya (dan atas izin Allah), ternyata mereka anggap cukup layak untuk diulas dan disandingkan dengan beberapa uraian wawancara artis di rubrik lain, seperti Tasya Kamila, Kevin Aprillio, Meyda Sefira, Dian Pelangi (fashion model, designer-entrepreneur), dan Ratna Galih :)
Udah dulu ya ceritanya.
Lebay nggak sih postingan ini? *tiba-tiba pengen ngehapus*
Wassalamu'alaikum
selamat ya... keren banget loh bisa masuk majalah.. ga mudah loh bisa masuk situ. . sekecil apapun itu pasti berguna kok.... semoga makin sukses ya...
ReplyDeletemakasih mas Applaus, amiinn... :) Iya, kadang kesempatan datang dengan sendirinya, dan mungkin hanya 1 kali, jadi pantang disia-siakan ya :)
Deletewkwkwkwkwkw envy deh mbak :D
ReplyDeletegak usah envy dek, tiap orang punya jalan cerita hidup yang unik. Yang penting selalu berkarya, pada bidang kita masing2 yang kita mampu :)
Deletesipppp okeh mbak SEMANGATTTTT!!!
Deletewah keren - keren mbak , selamat ya mbak
ReplyDeletehttp://curhatz.blogspot.com/
makasih... namamu unik deh, perpaduan nama laki & perempuan, hehe pisss...
Deletesalam kenal dan tetap semangat ya...:)
ReplyDeletesiipp! salam kenal juga :)
DeleteBaca artikel dari atas, dan pas baca nama penulisnya, kayak kenal...
ReplyDeleteTrus baru liat poto di bagian atas, ternyata emang kenal...
Ternyata ini blog nya dek fatma, adeknya rahma tmn sd ku...
Hihihiii...
lhaaaa ini mbak Lita Ardhining?
Deletewalah mbak, gimana ceritanya bisa "nyasar" kesini? heuheuuu
makasih mbak, udah baca :*
Iyaa nyasar,, lg search artikel tentang tasya dapatnya fatma, hahaaa
DeleteSalam buat mba rahma yaaa...
oke mbak. Ya sebenernya sih Tasya itu nama kecilku, sekarang berubah nama jadi Fatma #dikeplakPembaca :))) Mbak punya blog juga? Kasih link donk mbak, makasih :)
DeleteEnggak punya dek, ga bisa nulis blog soalnya, heheee....
DeleteBisanya cuma fesbuk sama twitter doang...