Malam ini, aku teringat semuanya
Tentang ibuku
Tentang kulitnya yang mulai keriput
Di wajahnya, tangannya, lehernya, punggung kakinya,
Tentang ubannya yang mulai banyak
Tentang suaranya yang galak tapi lembut
Tentang pelukannya, senyumannya, semuanya
Ibuku baik sekali, tapi juga galak
Kalau kata bapakku, ibuku mempunyai hati seperti benang emas
Kalau kataku, ibuku seperti macan berbulu kucing
Hatinya mudah tersentuh, mudah mengasihani orang lain
Tapi kalau sudah disakiti atau dikecewakan,
Maka akan mengerikan sekali
Ibuku sudah menyekolahkan aku di TPA sejak kecil
Bukan TPA (Tempat Pembuangan Akhir), tapi TPA (Taman Pendidikan Al-Quran)
Kira-kira mulai sebelum aku dan mbakku masuk TK
Walau sebenarnya ibuku sendiri saat itu belum bisa membaca Al-Quran dengan baik dan benar
Aku ingat sekali
Kalau sore-sore aku masih mengantuk dan enggan berangkat mengaji,
Ibuku membiarkanku tidur sepanjang perjalanan menuju TPA
Wajahku yang sudah merengut karena kesal dan mulutku yang tidak berhenti mengomel, tidak dihiraukan
Dia hanya memangkuku dan membiarkan aku tidur dalam pelukannya sebelum mulai mengaji
Sekarang aku tahu kenapa ibuku tetap memaksaku pergi mengaji waktu itu
Karena di kemudian hari,
Dia ingin anak-anaknya memiliki pondasi agama yang kokoh
Aku ingat sekali,
Saat TK, ibuku mengajariku untuk berbagi makanan dengan teman sebayaku
Aku harus membagi sebagian bekalku kepada teman-temanku
Dan saking polosnya aku waktu itu
Aku pernah membagi seluruh makananku kepada teman-temanku
Sampai aku sendiri tidak kebagian
Ibu hanya tertawa
Ibuku tidak marah padaku maupun kepada teman-temanku
Sambil berpesan bahwa lain kali tidak perlu sampai begitu,
Sekarang aku tahu kenapa ibu menyuruhku berbagi waktu itu
Ibu mengajariku agar tidak egois
Aku ingat sekali,
Saat SD, ibu selalu mengingatkan agar aku mendapatkan rangking di kelas
Kadang aku sebel dibuatnya
Tapi akhirnya aku memang mendapatkannya, walau tidak menjadi yang terbaik di kelas
Kelas 6 SD, aku mulai sering begadang, apalagi saat akan ujian
Sekarang aku tahu kenapa ibuku sangat menginginkan aku berprestasi
Ibu mengajariku arti tanggung jawab pada kesuksesan pribadi
Aku ingat sekali,
Saat SMP, ibu membolehkan aku ikut Pramuka
Ibu hampir tidak pernah protes bila aku ada kemah di sekolah atau di luar kota,
Ibu juga tidak khawatir saat aku ceritakan bahwa aku baru saja naik gunung, jalan kaki keluar masuk desa, menyelam di sungai, becek-becekan di lumpur sawah, dan seterusnya
Ibu biasanya hanya bertanya dengan siapa saja aku pergi, naik apa, bagaimana keamanannya, siapa pihak yang bertanggung jawab pada acara itu, dan apa saja kegiatan yang akan dilakukan disana
Ibu seringkali membantuku menyiapkan peralatan kemahku
Mulai dari jaket, selimut, pakaian ganti, sampai makanan ringan
Oh ya, pernah sewaktu aku pulang kemah, karena terlalu capek dan mengantuk, aku langsung tidur tanpa mengganti pakaian Pramukaku yang sangat kotor terlebih dulu
Perilaku itu sebenarnya “ a big no-no” di rumahku
Tapi ibu tidak marah
Setelah pulang kantor dan mendapatiku dekil seperti itu, ibu hanya membangunkanku, menyuruhku berganti pakaian, lalu cuci tangan dan kaki
Sekarang aku tahu kenapa ibuku membiarkanku mengikuti kegiatan ekstrakurikuler seperti itu
Dia ingin aku belajar tentang kemandirian, disiplin, percaya diri, sosialisasi, mengenal alam, dan setia kawan
Aku ingat sekali,
Saat SMP dan SMA, ibu selalu suka jika ada teman-temanku atau teman-teman mbakku yang main ke rumah
Kebetulan rumah kami cukup sering dijadikan tempat berkumpul teman-teman kami
Entah itu reuni kelas, silaturahim saat Lebaran, sampai latihan senam untuk Ebta Praktik pas aku SMA
Ibuku tidak pernah protes
Ibuku justru selalu menawarkan, “enaknya dimasakkan apa, teman-temanmu?”
Yaaa, ibuku hampir selalu masak dengan tangannya sendiri untuk hidangan yang disajikan ke teman-teman kami
Kecuali masakan-masakan tertentu, seperti sate dan bakso, yang biasanya pesan ke orang lain
Sekarang aku tahu kenapa ibuku begitu
Dia ingin selalu menjadi teman yang baik bagiku dan bagi teman-teman anaknya
Dan untuk menunjukkan padaku bagaimana seharusnya hubungan seorang ibu dengan teman-teman anaknya,,,,,
(to be continue - insya Allah) =)
248 per hari
4 days ago
0 komentar:
Post a Comment