Pertanyaan-pertanyaan pada hakikatnya akan terus ada di kepala.
Selesai satu urusan, maka kepala akan menanyakan urusan yang lainnya.
Apakah ketika berpindah urusan itu, si kepala sudah tuntas menemukan jawabannya?
Bisa jadi ya, bisa pula tidak.
Siapa yang berhak mengatur masuk keluarnya pertanyaan-pertanyaan ke dan dari kepala itu?
Sepertinya ini yang lebih menarik diketahui.
Walau tidak sempat terpikirkan ketika dalam kondisi kepepet dan segera butuh jawaban, tapi setidaknya pernah ada suatu pemahaman siapa yang melakukan hal itu.