Aku Sayang Kamu, tapi Aku Malu Bilang ;-*

, , 13 comments
Assalamu’alaikum

Esok,
Ah ya esok…
Umurmu jadi 26 tahun
Ow ow ow sudah cukup tua ya ternyata ?!?! :)
Aku masih 24 tahun lho… weeek weeek weeeekkk *melet-melet*

Ingat gak? Dulu pas kita kecil, ulang tahunmu kan selalu pas bulan Ramadhan tuh,
Biasanya ibuk akan ngajak kita buka bersama di luar, sekalian makan-makan untuk memperingati ulang tahunmu
Tapi ternyata tiap tahun akhirnya bulan Ramadhan bergeser mundur,
Sampai akhirnya sekarang, jatuh di sekitar bulan September setiap tahunnya
Gak ada buka-bersama-pas-ultah lagi deh :p


Kamu kerudung pink, aku kerudung merah. Kamu kecil sekali? Ah ya, aku juga :)

Dari dulu, selalu saja banyak orang yang bilang kita ini kembar,
Ih, amit-amit deh :p
Kembar siam? Atau kembar sial? Hehehe piss
Kan kita jarak lahirnya 17 bulan, jadi gak mungkin kembar laahh *gak rela gak rela*
Ah, tapi pas kita SD, ibuk sendiri aja pernah keliru manggil kita kan?
Bayangin aja, pas di sekolah (kita se-sekolah), ibuk ngira yang di bawah tangga itu kamu, trus ibuk manggil-manggil, “Mbak Mama, mbak Mama!”, eh ternyata pas dideketin, itu aku
“Oalah dek Pety to ternyata?”
Eeerrrr… *tepok jidat*

Kembar dari Hongkong??? Atau dari Kediri? :)

Dan aku sendiri pun pernah ketipu
Waktu itu aku SMP kelas 2 kalo gak salah
Pas aku dari kantin sekolah sendirian, aku melewati kelasku yang banyak kaca matinya
Dan biasanya dipake anak-anak buat ngaca (halah)
Sekelebat aku lihat di seberang kelas, di sisi kelas lainnya, ada kamu lagi jalan searah sama aku juga
Sampe di ujung, aku penasaran, memastikan apa betul itu kamu
Aku pun mundur beberapa langkah untuk melongok ke kaca lagi,
Ternyata… ternyata yang ada di kaca itu ya WAJAHKU SENDIRI, bukan kamu!
Ebuseeeettt… dan aku baru inget waktu itu kan kamu udah SMA, udah beda sekolah sama aku, jadi gak mungkin banget kamu seliweran di situ
Hiiiii agak merinding sendiri kalo aku inget kejadian itu
Kok ya bisa-bisanya aku mengira “wajahku-itu-wajahmu” ???
Dan masih banyak lagi deh kejadian aneh dan konyol tentang “isu ke-kembar-an” kita ini, mulai dari salah dipanggil orang, salah dipeluk ibu-ibu gak dikenal, para sanak keluarga “salah-melihat” aku sebagai kamu, dll

Padahal kita berdua sendiri sama-sama merasa gak mirip sama sekali lho ya
Berikut beberapa perbedaan yang telah kita sepakati bersama :p
- Kulitmu putih, aku sawo matang, oke oke, hitam (tapi manis) wkwkwk
- Hidungmu agak ehm, pesek, aku lebih maju beberapa milimeter :p
- Wajahmu lebih bulat, aku dagunya lebih lancip
- Bibir kita agak beda konstruksinya karena kamu dulu suka nge-dot, sedangkan aku sama sekali gak pernah mau minum dari dot :p
- Kamu lebih tinggi beberapa sentimeter daripada aku

Jaman kamu kecil, kayak keturunan Chinese, kulit putih & wajah sok lugu begitu :) Kamu sudah terlihat "keibuan" sejak kecil, nggendong anakmu kayak gitu *gak nyambung* :p

Tentang sifat?
Ah ya, tentu saja kita sangat berbeda
Kamu rajin, aku males (kamulah yang selalu mengingatkan aku untuk mandi dan cuci baju, dueengg!!!)
Kamu sabar, aku pemarah (kamu gak pernah marah kalo gak betul-betul "butuh-untuk-marah", sedangkan aku, kemarahanku bisa sampai meledak-ledak yang kamu sebut sebagai "kemarahan-dari-dalam-hati-terdalam", dan itu tidak perlu, katamu)
Kamu kalem, aku agak ngawuran
Dan sederet perbedaan lain yang kayaknya banyak banget
Kadang hampir gak percaya kalo kita keluar dari perut ibu yang sama :p

Mungkin tidak banyak yg menyadari bahwa wajah aslimu seperti ini. Nyahahaha piss :p
Oya, kamu pasti inget cerita ini, karena sama ibuk sering diulang
Waktu itu kamu masih TK nol besar kalo gak salah,
Sedangkan aku belum sekolah
Kamu sudah didaftarkan ibuk di TPA untuk mengaji, dan aku belum
Suatu hari, kamu berseru ke ibuk yang baru pulang dari kantor, “Buuukk ibuukk… dek Pety sudah lulus Iqro’ 1… Sudah bisa baca iqro’!”
“Hah?!?!” ibuk kaget
Ternyata, tanpa sepengetahuan ibuk, atas inisiatifmu sendiri, kamu mengajariku membaca iqro’
Megajariku membaca alif, ba’, ta’, tsa’, hingga hamzah dan ya’
Juga merangkai huruf-huruf itu, alif dan ba’, alif dan ta’
Membacanya dengan harakat hingga berbunyi a, i, u, ba, bi, bu, dan seterusnya
Kamu mengajariku memakai iqro’ milikmu, bekasmu
Waktu itu kamu udah beberapa step di atas iqro’ 1
Kamu juga pakai “kartu penilaian” yang kamu beli dari koperasi TPA, persis seperti punyamu, warnanya orange tua
Kamu “menilaiku” seperti para ustadz dan ustadzah memberimu nilai mengaji di TPA
Yaitu L jika bacaanku “Lancar”, AL jika “Agak Lancar”, C jika “Cukup”
Itupun masih ada kategori L+, L-, AL+, AL-, C+, dan C-
Saat itu kamu kebanyakan memberiku nilai L dan AL, horeeee… hehehe
Kamu juga membelikan aku stik penunjuk untuk memudahkanku membaca dan menunjuk huruf-huruf hijaiyah yang sedang aku baca
Ah lucu juga stik itu, berwarna-warni, bahannya dari plastik, dan di bagian ujung serta pangkalnya berbentuk spiral… cukup menarik minat belajar untuk anak-anak seusiaku dulu
Kamu betul-betul seperti guru ngajiku, di rumah

Ibuk yang bahkan waktu itu tidak lebih pintar mengajinya daripada kamu, ikut-ikutan mengetes aku
Aku lancar dan “lulus” iqro’ 1
Ibuk berseru girang dan langsung bilang, “Ya sudah, dek Pety nanti ibuk daftarkan sekalian ngaji di TPA. Nanti ibuk minta ke ustadznya dijadikan 1 kelas aja sama mbak Mama, biar gampang memantaunya!”
Entah bagaimana, aku juga setuju aja
Aku waktu itu belum paham juga apa perlunya bisa baca huruf-huruf Arab begituan, apa gunanya bisa mengaji
Yang aku tahu, mengaji itu baik. Itu saja. Aku tidak betul-betul paham. Waktu itu.

Aku sekarang cuma bisa berdoa
Semoga buku iqro’, stik penunjuk, dan kartu penilaian itu bisa menjadi SAKSI di hari penghitungan amal kelak di hari akhir
Ketika mulut sudah dikunci, tak ada pembelaan yang bisa keluar dari ucapan manusia, aku sangat berharap dan yakin sekali, bahwa iqro’ itu akan bersaksi akan segala kebaikanmu pada adikmu yang dulu masih buta huruf itu
Saksi bahwa kau mengajariku mengenal bacaan Al-Qur’an,
Bacaan yang merupakan firman atau perkataan Allah langsung, yang diturunkan kepada Rasul yang dicintaiNya,
Mengajariku mengenal Tuhanku, Tuhan kita, Allah SWT

Hmmm... kenangan lain... apa ya???
Oya, kamu biasanya gak suka kalo aku lagi dimanja ibuk
Misalnya kalo aku disuapin (iya, emang kadang aku PENGEN BANGET disuapin ibuk, sampe sekarang) atau badanku dipijitin ibuk
Kamu bilang "Buk, dek Pety jangan dimanja kayak gitu!"
Hadeehh... wong ibuk lho rela dan ikhlas, kok kamu yang mencak-mencak?
Mentang-mentang kamu suka geli kalo dipijit, jadinya ibuk gak pernah mijitin kamu,
Trus kamu iri kan sama aku?
Iya kan? Iya kan? Pasti iya! Hihihi

Aku itu gak bermaksud manja mbak,
Cuma kadang kalo aku bayangin bahwa itu suapan atau pijitan terakhir dari ibuk buat aku, dan tak pernah ada lagi suapan dan pijitan berikutnya, aku jadi bergidik
Aku gak bisa membayangkannya... ah, tapi pasti aku aka sedih sekali jika itu terjadi
So, aku cuma memanfaatkan sisa waktu yang ada, hehe
*pembelaan khas anak manja* :p

Jadi ingat jaman kita kecil, ibuk seringkali membelikan kita baju yang sama/ mirip :)
Masalah manja ini sih sebenernya kamu juga dalam beberapa hal memanjakan aku juga,
Seperti waktu aku sakit dulu, hmmm... sakit biasa sih, badan panas, pusing, radang tenggorokan (bukan sakit yang sampe gimana gitu), kamu seperti memberi perhatian penuh buat aku
Kamu memaksaku untuk pergi ke dokter (di Medical Center ITS deket kos waktu itu), dimana sebelumnya aku paling enggan untuk pergi ke dokter, apalagi minum obat-obatnya
Trus kamu membelikan aku makan yang aku sukai,
Kamu menyuapi aku pas aku rasanya gak punya nafsu makan, mual, pengen tidur aja, badan lemes semua (padahal harus makan dulu sebelum minum obat),
Lalu kamu juga menyelimuti aku biar aku merasa nyaman
Dan gak banyak protes ketika aku menyibak-nyibakkan selimut karena kepanasan (efek habis minum obat kan biasanya keringetan tuh)
trus embiarkan aku tidur sampai pagi, sampai sembuh
Kalau belum sembuh keesokan harinya,
kamu rela izin pulang kantor lebih awal agar bisa membelikanku makan malam,
karena kamu tahu aku orangnya "lebih baik gak makan daripada harus keluar beli makan sendiri, apalagi pas sakit"

Habis acara wisudaku, 18 Oktober 2009. Gak usah sok imut lah yaaaa :p
Mbak, aku sebenernya dari dulu pengen bilang kalo aku bener-bener sayang kamu,
Tapi gimana yaaa… kalo ngomong langsung itu aku gengsi, muahahaha
Gimana cara bilangnya ya?
Eeemmm
Yaaahh daripada kelamaan, aku bilang sekarang aja ya mbak, kalo...
AKU SAYANG KAMUUUUU bangeeetttzzz
*cium pipi kanan, cium pipi kiri, cubit pinggang, tabok* lho!

Kenapa aku terlihat lebih gendut daripada kamu? Ah, ini pasti tipuan kamera! *tutup mata geleng2*

And at your birthday,
Aku doakan selalu yang terbaik buatmu
semoga usiamu panjang dan barakah, bisa membahagiakan ibuk dan bapak (dengan menjadi anak shalehah), sekolah dan pekerjaanmu lancar semuanya, dan yang tak kalah penting, SEMOGA SEBENTAR LAGI MENDAPATKAN SUAMI YANG SHALEH, yang bisa membimbing dan menjadi imam yang baik, yang bersama-sama seluruh keluarganya dan keluarga kita bisa masuk surga dalam kasih dan sayang serta rahmat Allah SWT.
Amin...

Wassalamu'alaikum

ps 1: I Love You ;-*
ps 2: Maap kalo masih sering dan selalu ngerepotin. Untung di gue, mabok di elu, ya? :p
ps 3: Semangat yo nggarap thesis'e
ps 4: Jadi cari kontrakan kah?

13 comments:

  1. Errr..saya cuma mau bilang iyah beneran mirip :D

    ReplyDelete
  2. @Bukan detikcom: ehehe masak sih? (masih gak percaya) :)
    thx 4 blogwalking here...
    Blog Anda bagus, bro, inspiratif dan informatif :D
    Senang berkenalan dengan anak ex Kriminologi Fisip UI :D

    ReplyDelete
  3. mantap... kisah seorang adik yang suka menganiaya kakaknya...
    ckckck... *kabor....

    ReplyDelete
  4. @mas Triyok: hehe sempet promosi twitter juga nih yeee :p
    Lho, bukan aku yg menganiaya, tapi dia mas, aku cuma korban (perasaan), wkwkwk :D

    ReplyDelete
  5. aku ikut terharu membacanya
    memang susah mengatakan sayang pada orang terdekat kita dg alasan ya itu td,gengsi,malu ato apa lah..

    semoga rasa sayang da kebersamaan kalian tak pernah habis dimakan waktu.

    ReplyDelete
  6. @mas/ mbak Anonim: makasih ya udah baca :D
    amin... semoga persaudaraan Anda juga selalu dapat terjalin indah sampai kapanpun :D

    ps: mungkin saat komen, bisa diberi nama Anda ya (di "Name/ URL"), sehingga munculnya tidak anonim seperti ini, makasih :)

    ReplyDelete
  7. wah mbak selamat ulangtaun ya.. :D salam kenal di surabaya juga toh? join ke tugupahlawan.com yuk :D

    ReplyDelete
  8. Selamat ulang tahun buat mbaknya. Sepintas memang mirip, itu penilaian saya dari foto yang ditampangin.
    Salam

    ReplyDelete
  9. @Sibair: hihi mbak saya yang ultah mas, jd bukan saya :)
    iya domisili sekarang di Sby... Oke2 meluncur ke TKP Gan! :D

    @Alris: makasih... insya Allah disampaikan :D
    hehe mirip ya? hmmm...

    ReplyDelete
  10. 1 kalimat : aq mau punya sodara kek gitu :)


    *aq merinding baca tulisanmu mbak pet

    ReplyDelete
  11. @bbindo/ Lutfi/ Upil:
    yakin??? aku aja nyesel punya sodara kek gitchuw (hehe becanda).
    Lha masmu lak yo sodara yang baik buatmu to? :p

    wah, saya juga ikutan merinding jadinya :p

    suwun yo wis mampir...
    blogmu bagus & informatif,,, mungkin alamat blognya bisa dibikin kalimat yg mudah diingat orang, Pil (sekedar saran aja), biar traffic-nya juga tambah banyak :D

    ReplyDelete
  12. ketawa ngakak dah sambil guling2 baca adegan cermin ttg fatma yg ngira dirinya adalah kakaknya...:)

    ReplyDelete
  13. haha makasih udah ngakak di blog saya ya :D
    kalo inget itu, aku sendiri juga gak habis pikir, kok bisa2nya tertipu dengan "halusinasi" diri sendiri *eh*

    ReplyDelete