Manusia Robot

, , 12 comments
Assalamu'alaikum

Aku tergelitik setelah membaca status salah satu temanku di facebook,
Aku lupa itu facebook milik siapa, tapi intinya dia bilang:
“Pernah bayangin gak sih kalo sebenarnya jangan-jangan SEMUA HUBUNGAN di dunia ini hanya didasari pada KEPENTINGAN semata???”

Yah, kepentingan.
Siapa sih yang gak punya kepentingan di dunia ini?
Awalnya aku merasa janggal membaca status ini,
Aku protes dalam hati tanda tidak setuju.
Masak sih semuanya hanya karena ada kepentingan di dalamnya?
PEMIMPIN NEGARA diangkat karena ada kepentingan untuk mengatur rakyatnya,
DIREKTUR dipilih karena ada kepentingan untuk menjalankan perusahaan,
PENGUSAHA berjuang untuk sukses karena ada kepentingan untuk mendapatkan uang,
And so on, and so on


Lalu, adakah bedanya dengan:
LAKI-LAKI dan PEREMPUAN menikah karena adanya kepentingan untuk berumah tangga dan mempunyai anak,
IBU melahirkan anak karena adanya kepentingan untuk meneruskan keturunan,
AYAH bekerja karena ada kepentingan untuk menafkahi keluarga,
MAHASISWA belajar karena kepentingan mendapatkan ilmu untuk masa depannya,
DOSEN mengajar karena kepentingan membagi ilmu…???

Apakah ini berarti menafikkan adanya konsep “cinta, keikhlasan, ketulusan, kasih sayang, tanggung jawab, dan pengabdian”?
Atau sebenarnya unsur-unsur itu masih ada, tetapi samar, atau disamarkan?
Mungkinkah dengan pandangan “kepentingan” itu membuat semua orang seolah-olah ingin menjadi manusia yang PENTING di hadapan manusia lainnya?
Entah agar dihormati, ditakuti, disegani, diperhitungkan keberadaannya?

Kalau mau lebih bijak, mungkin begini:
Kepentingan itu dibalut dengan sangat halus dengan yang namanya cinta, keikhlasan, ketulusan, kasih sayang, tanggung jawab, dan pengabdian.
Masak pemimpin negara CUMA mau dianggap penting tanpa ada rasa pengabdian kepada masyarakatnya?
Masak direktur CUMA mau dianggap penting tanpa rasa tanggung jawab untuk menjadikan karyawannya berprestasi dan mengembangkan potensi diri?
Masak pengusaha CUMA mau dianggap penting tanpa ada keikhlasan dalam bekerja dan ketulusan untuk membina hubungan baik dengan jaringannya?
Masak laki-laki dan perempuan yang menikah CUMA mau dianggap penting tanpa ada rasa cinta sama sekali?
Itu contoh kecilnya saja.

Kalau kamu, masihkah hanya mendasarkan hubunganmu dengan orang-orang di sekitarmu atas nama KEPENTINGAN?
Kalau ya, jangan-jangan kamu menganggap rekan-rekanmu itu robotic man alias MANUSIA ROBOT, yang akan kamu buang ketika tidak mendatangkan benefit lagi buatmu!?!?
Atau akan kamu “perbaiki” mesin-mesinnya dengan cara paksa hingga kamu merasa “pas” dengan rakitanmu itu?!?!
Atau sebelum memilikinya, kamu akan betul-betul merancang “program” agar ia bekerja “sangat sesuai” dengan yang kamu mau?!?!

Sampai tahap ini, aku takkan menyebutmu Pembuat Robot lagi,
Tapi aku akan menyebutmu MANUSIA ANGKUH.
***

"When you find that everything's seems so bullshit, you will know what's the real meaning of the "WORLD" "

source: google.com

Wassalamu'alaikum

12 comments:

  1. klo sy gk mo jd robot.. sy naruto aja deh.. :)

    ReplyDelete
  2. Afina say: Jeng,,,,jeng,,,,jeng,,,,
    Q sepakat ama mas Imron.....
    Q gak mau jadi robot,tp Q mau jadi wonder women or power Ranger aja dueccchhhh,,,,

    ReplyDelete
  3. Bagusssssssss!!!!
    Paporit ey,,,
    Tapi masa' iya kita baru kenal "dunia" saat kita "find that everything's seems so bullshit" ???

    ReplyDelete
  4. @mas Imron: teteup ye Naruto! :p
    btw, kenal sama Kobe (Aditya Rahman) arek Tekkim ITS 2005 mas?
    kemaren dia tanya aku, kok kenal sampeyan.
    Rupanya sampeyan bapak Kepemanduan di ITS yak? makanya terkenal sampe seluruh penjuru ITS, wkwk bagooosss

    @afina: iki pisan malah Power Ranger :p
    tapi mungkin itu lebih baik daripada robot Naruto (lho, emang Naruto itu robot, apa??)

    @dek Ria: ya mungkin "akan lebih tau tentang dunia" lah, bahwa dunia itu gak hanya hitam dan putih, tapi banyak juga yg abu-abu :)

    ReplyDelete
  5. triyok: matur nuwun untuk refleksinya...

    ReplyDelete
  6. Sebenarnya 'kepentingan' itu pasti ada pada setiap hal yg ada di dunia ini. Bukankah Allah SWT menciptakan sesuatu pasti ada maksud dan tujuannya? ada 'kepentingan'nya? seperti layaknya ikan kecil yang memiliki 'kepentingan' untuk menjadi mangsa bagi ikan besar. Hanya saja kadang yang dilupakan manusia adalah "apa kepentingan-nya' diciptakan di dunia ini, karena 'kepentingan itu bisa jadi sesuatu yang baik, atau sebaliknya.

    (efek mari mangan sate kambing :) hehehe

    ReplyDelete
  7. Makasih Pety, postingan tumpahan perasaannya...

    "Dunia ini panggung sandiwara........., ceritanya mudah berubah, ada peran wajar dan ada peran berpura-pura. Setiap kita dapat satu peranan yang harus kita mainkan. Kisah Mahabrata atau tragedi dari Yunani. Mengapa kita bersandiwara? "

    setiap manusia memiliki peran dalam hidupnya,dari peran tsb ada tugas yang diamanahkan padanya. Betul, kita tidak ingin dijadikan manusia robot,atau sebaliknya menjadikan orang lain manusia robot sesuai dengan yang kita inginkan. Manusia dikaruniai akal dan hati nurani. Dari dua sisi inilah, mana yang digunakan... akan lebih bijak jika kita tidak hanya menggunakan akal, tetapi juga hati nurani........

    ReplyDelete
  8. @dek Gema: benuuulll...
    selamat berkepentingan membeli laptop baruuuuu :)
    ih, jahat rek, makan sate gak ajak2, itu kan makanan paporitku :p

    @mas Triyo: eh, suaranya bagus bener kalo nyanyi :p
    bener mas, akal dan hati itu harus jalan beriringan jika ingin selamat dunia akhirat, hehe..
    suwun wis mampir rene :)

    ReplyDelete
  9. hahahaha.... inggih sy kenal. dia gk bilang klo orng yg udah kenal sy pasti udh "tersesatkan"? hahaha..

    ya, akan ada suatu momen ketika seseorang berbuat sesuatu tanpa ada kepentingan :)

    ReplyDelete
  10. @mas Imron: haha, yg jelas meski Kobe kenal sampeyan, dia gak lantas jadi seneng Naruto, wakaka!!
    berbuat sesuatu tanpa kepentingan? really?
    bahkan ketika berdoa pun, manusia berkepentingan untuk menjadi "orang yg dicintai Allah?"
    atau itu suatu pembahasan yg berbeda?

    ReplyDelete
  11. Segala relasi itu dibangun dan terbentuk berdasarkan suatu kepentingan, jika di dalamnya tidak ada kepentingan maka hubungan itu akan lepas secara alaminya dan tidak mengikat, sesuatu yang kita sebut ikhlas :).

    ReplyDelete
  12. @mas Cahya: betul mas, kalo sudah "ikhlas", seolah2 kita sudah tidak mengharapkan apa2 lagi dari sesama manusia ya, hanya mengharap yang terbaik dari Allah.
    Jadi, apakah ikhlas itu sebenarnya? :D

    ReplyDelete