4

Gatal-gatal di Maumere dan Jepara

posted on , by Pety Puri

Malam itu menjelang tidur, aku gundah. Aku menggaruk-garuk sebelah lengan kiriku ke bawah. Rasanya gatal sekali. Gatal yang bikin gemas. Kalau tidak digaruk, gatalnya semakin menjadi, sedangkan kalau digaruk terus, lama-lama pasti akan perih karena lecet. Aku mengira-ngira, apa penyebab gatalku ini. Baju tidur, bersih. Sprei, bedcover, sarung bantal, bersih. Kamar hotel ini juga sejuk, ada AC nya. Faktor gatal karena panas tentu bisa dieliminasi. Aku galau di Maumere, Nusa Tenggara Timur. Rasa ...

5

Abimana Alzafran: Usia 2-4 Hari

posted on , by Pety Puri

Keputusan mbakku dan suaminya untuk memilih bersalin di sebuah Rumah Sakit Ibu dan Anak (RSIA) di Jakarta Selatan adalah karena mendapatkan beberapa referensi yang terpercaya dari teman-temannya yang sudah pernah melahirkan di sana juga. Dari bertukar kabar dengan ibuk dan aku selama kehamilannya, sepertinya kami juga setuju-setuju saja, dan pilihannya memang bagus. Jarak Tangsel - Jaksel memang cukup jauh. Naik taksi sekitar 1 jam, belum lagi kalau macet. Beruntung ada tol yang menghubungkan ...

2

Abimana Alzafran: Usia 0 hari

posted on , by Pety Puri

Mungkin sudah puluhan pertanyaan dari orang-orang mengenai siapa itu Zafran, yang bernama lengkap Abimana Alzafran. Yang fotonya sering kupasang menjadi profil media sosial, pun aku sering menceritakannya ke teman-teman. Jujur, Hayati lelah menjawabnya, bang. Tapi karena yakin aku bukan Hayati, dengan penuh rasa rendah hati, aku akan menjelaskan. Zafran adalah keponakanku, anak laki-laki dari mbak kandungku. Maklum, aku hanya 2 bersaudara, sehingga Zafran adalah "keponakan kandung"ku yang pertama. ...

10

Janji yang Terhutang

posted on , by Pety Puri

“Oke, jadi pilihan pertama nanti mau kuliah dimana, dek?” “Tentu UI, mbak! Universitas Indonesiaahh!” “Bagus. Lalu ke dua? Ke tiga?” Adik sepupuku yang saat itu duduk di bangku kelas 3 SMA (atau kelas XII) lalu menyebutkan beberapa jurusan dan universitas lain sebagai alternatif untuk kuliah. Sejatinya aku sudah lupa apa saja itu, saking kurang familiarnya nama jurusannya di telingaku. Biasa, tipe-tipe anak muda antimainstream. ...

8

40 Hari Bersama Bapak

posted on , by Pety Puri

“Ibuk, ibuk, lihat. Aku pengen dijemput sekolah sama bapak!”, gadis itu merajuk ke ibunya, menunjuk ke teman-teman TK nya yang begitu keluar gerbang sekolah, langsung disambut oleh ayah-ayah mereka dengan senyuman, lalu dinaikkan ke boncengan motornya. “Ini kan sudah dijemput ibuk, nduk? Ibuk atau bapak kan sama saja?” balas ibunya sambil berlutut di hadapan anak gadisnya. “Tapi buk, aku bosan naik becaknya Pak Ran! Aku mau dijemput bapak!” Ibunya menghembuskan napas pelan. Diusapnya rambut cepak ...

7

Cerita 25 Ramadhan 1436H: CERITA UNTUK NINA

posted on , by Pety Puri

“It was getting late. Spot had finished his supper. Now he was busy playing with his train, his blocks, and his ball”, aku mulai membacakan buku cerita dengan kecepatan pelan. Di atas tempat tidur. Kedua mata Nina, sepupuku kelas 3 naik kelas 4 SD, masih tertuju pada layar ponselku yang memainkan sebuah game yang baru saja di-download-nya sendiri, game Subway Surf. Permainan mengumpulkan koin sebanyak-banyaknya yang dilakukan oleh seorang anak yang telah mencoret-coret kereta api, kemudian dikejar ...

5

Cerita 11 Ramadhan 1436H: MINUS SEPEREMPAT

posted on , by Pety Puri

“Mbak, coba baca huruf-huruf di depan layar sana”, perintah seorang perempuan usia 30-an kepadaku. Mbak-mbak itu memakaikanku sebuah kacamata berat yang bolong di bagian depan matanya. “Sekarang ditutup yang kiri dulu ya”, katanya. Aku pun membaca dengan lancar, mulai awal hingga akhir. Mulai huruf terbesar, hingga hampir yang paling kecil. Sedangkan yang paling bawah, terkecil, aku kurang jelas membacanya. Wajar, pikirku. Sepertinya semua orang tidak akan mampu membaca huruf-huruf seperti itu. ...

7

Cerita 7 Ramadhan 1436H: TELEPON DARI TEMAN

posted on , by Pety Puri

“Halo... assalamu’alaikum. Halo, dek Is? Dek, iki aku, Endah. Jik eling aku to? Aku biyen kancane sampeyan sekolah nek SMA 1. Trus bar kuwi aku kerja nek PLN Jakarta. Trus aku balik Kediri neh merga bojoku lara. Dadi, saiki aku nek omah ae. Wis tuwa pisan. Anakku telu, dek. Kabeh wis mentas. Sing ragil wingi kae dadi manten. Sampeyan yo rawuh to? Jenenge Regina, celukane Gina. Halo... halo dek... halo...” “Halo bu, mmm... ngapunten, ibuk taksih sare. Kula putrinipun.” Deziiiiiiiinngggg! ...

4

Cerita 5 Ramadhan 1436H: KURSI KOSONG

posted on , by Pety Puri

“Mbak, agak sana ya. Ini ada orangnya nanti”, kata seorang ibu yang kujumpai di shaf ke dua di sebuah mushala. “Oh, iya bu”. Akupun duduk agak ke sebelah kiri setelah tahu bahwa sepetak shaf yang akan kutempati ternyata sudah “dipesan” oleh orang lain. Si ibu meletakkan tangannya di atas kursi kosong di sebelah kirinya, tempat yang akan kugunakan tadi. “Maaf bu, ini kursinya siapa?” tanyaku penasaran. “Ada mbak pokoknya nanti. Ibu-ibu tua. Biasanya dia kemari duduk di kursi ini. Kayaknya orang ...

6

Cerita 4 Ramadhan 1436H: SSTTTT.... TENANG DULU YA!

posted on , by Pety Puri

Tawa-tawa kecil kudengar dari shaf di belakangku. Katakanlah aku belum bisa khusyuk benar, karena telingaku masih bisa menangkap suara mengganggu di sekitar. Setelah shalat isya’ selesai, khotib berceramah. Aku menengok ke arah belakang karena penasaran. Ah, ada 3 makhluk mungil lucu di sana, ganti menatapku. Aku tahu, jika aku tidak berbuat apapun, 3 gadis itu pasti akan saling berbicara dan tertawa lagi sepanjang shalat tarawih dan witir nanti. Kucoba menoleh lebih jauh ke arah kiri, kanan, ...

2

Cerita 3 Ramadhan 1436 H: DEMI APA, BU?

posted on , by Pety Puri

Gadis kecil di depanku tampak lucu menawan. Sekira 3 tahun umurnya. Pipi putihnya menyembul malu dari balik mukena bermotif Hello Kitty ungu yang sedikit tampak kelonggaran. Hidungnya tidak terlalu mancung, melainkan hanya kecil saja, tetapi juga tidak pesek. Matanya bening menatap sekitar, dengan dagu yang pas dengan wajah bulatnya. Di sebelahnya, mungkin masih saudaranya. Tampak seumuran. Putih juga, walau tidak lebih cantik dari yang pertama. Lebih aktif bergerak sana-sini dan berteriak. Ia ...

20

Cerita 2 Ramadhan 1436 H: TANPA JET WASHER

posted on , by Pety Puri

Mudah kebelet buang air kecil (BAK) atau pipis, adalah salah satu kelebihanku. Ah entahlah, kelebihan atau kekurangan. Aku bisa mudah kebelet BAK di manapun. Di mall, terminal, stasiun, bandara, tempat makan, hotel, di dalam pesawat, dan lain-lain. Pagi itu ketika aku mengikuti sebuah acara seminar di salah satu hotel lawas dan tenar di daerah Surabaya barat, sebelum mulai pun aku sudah ingin ke toilet. Terburu-buru aku menuju deretan kamar mandi sebelum ngompol (ya keleus). Begitu masuk, aku ...

12

Cerita 1 Ramadhan 1436 H: DIBAYAR KONTAN

posted on , by Pety Puri

Sore itu seseorang meneleponku. To the point, mengatakan sedang membutuhkan tambahan sedikit uang untuk keperluan tertentu. Karena kami sudah dekat, aku tanyakan berapa yang dibutuhkan. Dia bilang, dua blabla saja. Kemudian aku menemuinya dan menyerahkan uang tersebut sambil berkata, “Benar, hanya 2 blabla yang dibutuhkan?”. “Iya”, jawabnya. Karena aku sedang membawa uang lebih, aku berikan lagi 1 blabla untuk ekstra, siapa tahu dapat digunakan untuk hal lain. Dia mengucapkan terima kasih. *** Esok ...

11

Backpacking ke Pantai Nggerangan (bag. 1)

posted on , by Pety Puri

Jam di tanganku sudah menunjukkan pukul 4 sore. Aku mulai gelisah dan satu kali ke toilet SPBU (Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum) di selatan alun-alun kota Kediri. Seharusnya tempat ini sudah sangat ramai mengingat waktu janjian kami di lokasi ini adalah jam 4 tepat. Malah si ketua rombongan share di grup Whatsapp jam 3 sore, meminta kami segera merapat, karena jika tidak, maka akan ditinggal. Aku sampai di lokasi jam 15.55. Hanya 5 menit sebelum waktu janjian yang seharusnya. Sesampainya ...

10

PURI ANJALI: Pondok Ramadhan 2014

posted on , by Pety Puri

Kali ini aku akan sedikit mengulas kegiatan Puri Anjali pada Ramadhan tahun lalu, 2014. Berbekal dari keresahan ibuk terhadap kondisi adik-adik sekitar rumah yang memiliki waktu libur sekolah yang panjang menjelang akhir bulan Ramadhan tapi orangtuanya kadang kurang dapat memberikan kegiatan yang positif --iya, ibuk memegang peranan penting dalam setiap kegiatan kami-- maka kami mengadakan acara Pondok Ramadhan selama 2 hari 1 malam di rumah. Apa saja sih kegiatannya? Silakan tengok aksi keduapuluh ...

0

PURI ANJALI: Ketika Anak Bercerita

posted on , by Pety Puri

PURI ANJALI.  Nama yang diberikan ibuku untuk tempat berkumpul anak-anak di sekitar rumah kami. Rumah tempat berkumpulnya anak yang berbakti kepada orangtuanya. Begitu kata kamus bahasa Sansekerta. Anak-anak yang baik, yang haus akan ilmu pengetahuan, yang ingin belajar. Aku tak terlalu ambil pusing dengan nama itu. Selama ibuk senang, aku lega :) Ada sekitar 20-25 anak yang biasa berkumpul di sini. Ada yang berusia TK, dan sisanya adalah usia SD, mulai kelas 1-6. Dan kali ini, adalah ...

14

Data Palsu dan Keharusan Menikah

posted on , by Pety Puri

“Bu Is...!! Bu Is...!!” seru seseorang tergopoh-gopoh datang ke rumah. Ibuk yang kebetulan berada di ruang tamu langsung menyahut, “Hei, enek opo, Nah?” “Bu Is, bu Is...” Seseorang yang bernama mbak Minah (bukan nama sebenarnya) ini terdengar masih mengatur nafas. “Ngaten, bu Is...” “Enek opo? Wis lungguho sik”, sahut ibu berusaha menenangkan. “Pak Dar wonten, bu Is?” tanya mbak Nah terburu-buru. Pak Dar adalah adik ibuk yang sering berkunjung ke rumah kami. “Yah mene yo kerjo, no. Ngantor. ...

24

Nyapo Aku Ndosen?

posted on , by Pety Puri

Terjemahan judul: Mengapa Aku Menjadi Dosen? Januari 2014. “Ndhuk, ning endi?” suara ibuk memecah keheningan melalui ponsel. (Nak, dimana?) “Ning nggone kancaku, buk. Perpustakaan. Enek apa?” jawabku. (Di tempat temanku, buk. Perpustakaan. Ada apa?) “Ngene lho. Sampeyan ditimbali ustadz Fulan. Dienteni saiki ning kampus. Isa?”. Pembicaraan khas ibuku yang to the point. (Begini lho. Kamu dipanggil ustadz Fulan. Ditunggu sekarang di kampus. Bisa?) ...

12

Penasaran Karo Bakul Iwak Pitik

posted on , by Pety Puri

Terjemahan judul: Penasaran dengan Penjual Ayam. “Buk, ibuk sik eling enek wong dodol pitik ning njero kae, sing tak arani nggantheng?”, tanya saya pada ibuk, sesaat sebelum memasuki pintu pasar Setono Bethek Kediri. “Sing endi to? Nggir endi?”, balas ibuk. “Alah, sing ning jalur awake dewe biasa liwati kae. Rada pojokan. Wonge putih nggantheng, dhuwur, tegap. Eling to, buk?", jawab saya mendeskripsikan fisik sang penjual ayam. “Oalah, kae to? Ho oh. Nyapo?”. Aku senang ibuk ingat. ...

14

Ora Bangga Diarani Wanita Karir

posted on , by Pety Puri

Terjemahan judul: Tidak Bangga Disebut “Wanita Karir” --- “Buk, aku kok ora bangga yo diarani dadi ‘wanita karir’?, kataku suatu ketika pada ibuku. (Buk, aku kok tidak bangga ya disebut sebagai ‘wanita karir’?) “Lha nyapo, Ndhuk?” (Lha kenapa, Ndhuk?) “Hmmm... Merga cita-citaku ket biyen pancen dudu dadi wanita karir kok. Aku luwih seneng lek wong liya mengidentifikasikan aku wanita sing lembut misale, wanita sing pangerten, setia, lan sak piturute.” (Hmmm... Karena cita-citaku sejak dulu memang ...