Bagiku, mencintai dan dicintai sama-sama menyenangkannya. Seperti delapan tahun yang lalu, pas aku kelas 1 SMA. Ada cowok sekelasku yang “dengan Ge-eR nya aku bilang” bahwa dia suka sama aku. How come? Soalnya tiap aku memandang ke arah dia, dia selalu mempraktikkan yang namanya “kiss-bye” yang kayak orang tua sekarang banyak ajarkan ke bayi-bayinya yang masih polos saat mereka akan pamitan. Bukannya diajari salam dan cium tangan, malah diajari kiss-bye doank. *Sigh*


Assalamu’alaikum

Post kali ini terinspirasi dari salah satu cerita Raditya Dika dalam buku kelimanya, Marmut Merah Jambu.

CINTA itu abstrak, tak berbentuk, tak berwujud, tapi dia nyata. Tiap orang (yang normal) pasti pernah ngerasain yang namanya jatuh cinta. Orang sebenernya gak pernah ada yang bisa mendefinisikan cinta secara tepat, sebuah kamus sekalipun. Ada yang bilang cinta itu pengorbanan. Iya, kalo itu lagi pas Idul Adha. Cinta mungkin sebuah rasa sayang. Itu sinonim atau padanan katanya aja. Atau mungkin cinta itu buta. Iya kalo yang lagi jatuh cinta bernama Si Buta dari Gua Hantu.


Assalamu'alaikum

You know what, ini lagi nulis blog di Narita loh, di Jl. Barata Jaya Surabaya itu. Well, ni lagi ngurus pembayaran hotel para peserta yang nginep disini dalam rangka acara Konferensi APIO IV (Asosiasi Psikologi Industri dan Organisasi) yang tahun ini diadakan di Surabaya. Panitianya adalah temen-temen MaPro di Unair, dibantu juga sama beberapa temen-temen laen yang kayaknya emang hobi banget "ngerjain kegiatan". Kayaknya muka-mukanya tuh seneng banget, ikhlas, gak ada beban, padahal gak dibayar loh, hehe. Salut dah.
Assalamu'alaikum

Aku tergelitik setelah membaca status salah satu temanku di facebook,
Aku lupa itu facebook milik siapa, tapi intinya dia bilang:
“Pernah bayangin gak sih kalo sebenarnya jangan-jangan SEMUA HUBUNGAN di dunia ini hanya didasari pada KEPENTINGAN semata???”

Yah, kepentingan.
Siapa sih yang gak punya kepentingan di dunia ini?
Awalnya aku merasa janggal membaca status ini,
Aku protes dalam hati tanda tidak setuju.
Masak sih semuanya hanya karena ada kepentingan di dalamnya?
PEMIMPIN NEGARA diangkat karena ada kepentingan untuk mengatur rakyatnya,
DIREKTUR dipilih karena ada kepentingan untuk menjalankan perusahaan,
PENGUSAHA berjuang untuk sukses karena ada kepentingan untuk mendapatkan uang,
And so on, and so on