Assalamu'alaikum

Nggak terasa udah mau habis aja bulan Mei ini.
Nggak terasa aku udah semester 4, yang artinya... AKU UDAH TUA sebentar lagi aku akan lulus kuliah Profesi ini dan menikah. Masih inget betul ketika awal masuk kuliah pertengahan tahun 2010 lalu bersama teman-teman seperjuangan yang pernah aku ceritakan di judul postingan "Bagaimana aku berteman dengan 13 makhluk unik" sebelumnya. Dari 14 mahasiswa tersebut, 1 orang (mbak Aulia) harus melanjutkan kuliah di tempat lain karena diterima sebagai PNS di BKD (Badan Kepegawaian Daerah) Ngawi. Sedangkan 1 orang lainnya (pak Soebagio) memutuskan untuk kembali bekerja di tempatnya semula. Semua itu PILIHAN. Hingga akhirnya kini tinggal kami 12 orang yang tersisa di Mayoring PIO (Psikologi Industri/ Organisasi).

Susah senang sudah kami lalui bersama *nyetel soundtrack Bunga Terakhir*

Assalamu'alaikum

Bosan sama rak buku kamu yang "begitu-begitu saja?" Kotak-kotak dari kayu dengan beberapa baris di dalamnya? --> sok tau bentuk rak bukunya orang.
Pengen punya rak buku yang unik, bisa bikin semangat buat baca, tambah semangat mengoleksi buku, dan bikin mata seger??? --> hayooo siapa yang gak suka baca? :)

Buat yang suka baca maupun nggak, ini ada beberapa desain rak buku yang menurutku unik, fungsional, beda dari yang lain, nggak pasaran, dan bisa nampung banyak buku :)
Sori dori mori, aku gak mencantumkan sumber gambarnya satu per satu karena banyak banget dan kelupaan ngopy alamat websitenya. Kalian bisa search dari google aja --> image --> keywordnya bookshelf. Mudah kan? Ini nih beberapa contohnya yang bikin ngiler untuk memilikinya:


1. Gabungan rak buku - kursi - meja - sofa santai
Bentuk "dipan"nya disesuaikan anatomi tubuh :)
Assalamu'alaikum

Udah cukup lama aku pengen share tentang tulisan ini. Ini adalah copas dari grup fesbuk salah satu organisasi kemahasiswaan di kampusku. Karena aku anggap lucu dan unik, makanya aku pengen share disini (udah ijin di grup).
Selama baca ini, aku nggak berhenti ketawa ngakak. Bagi yang ngerti bahasa Jawa, kata-kata di akhir masing-masing nomor di bawah adalah bahasa Jawa ngoko (bahasa yang digunakan untuk orang seumuran, bukan kepada orang yang lebih tua/ yang dihormati). Langsung baca aja deh, hehe. Enjoy! :)
------------------

School of Oriental and African Studies (SOAS) London, menetapkan bahasa Jawa sebagai bahasa wajib dipelajari mahasiswanya. Karena berdasarkan Summer Institute for Linguistics (SIL) Ethnologue Survey 2011, penutur bahasa Jawa di dunia ternyata berjumlah 77,75 juta orang, lebih banyak daripada penutur bahasa Korea yang sebanyak 76,5 juta orang maupun bahasa Perancis yang hanya sebanyak 76 juta orang.
Barusan dari apotek beli obat buat mbak, ternyata salah satu mas penjaganya mirip sama penyanyi pujaan sejuta wanita. Siapaaa???? Ini dia:
Dek Afgan *siape gue*
Jeng jeeeenggg! AFGAAAANNN!!! *aL4y*
Aku perhatikan beberapa detik sambil nunggu mbak-mbaknya jualin obat, dan aku yakin mas mas ini emang mirip Afgan, tapi versi yang agak gendut dikit :)

Aku mesem-mesem sendiri. Seandainya tadi aku berani terus terang sama dia sambil nyanyi lagu hits-nya Afgan, maka inilah yang akan terjadi:
Aku: "Mas mas... bawalah pergi cintaku... ajak kemana engkau mau... jadikan temanmu... temanmu paling kau cintaaaaa...."
Mas-yang-mirip-Afgan: "Lho, sampeyan gak po-po ta mbak? Perlu obat ben waras?" (Lho, kamu nggak pa-pa kah mbak? Perlu obat biar sembuh?)
Aku: "....." *nggondok trus pulang*

Tapi yang terjadi adalah:
Aku liat dia --> dia liat aku --> aku ngikik sendiri nahan tawa membayangkan dia beneran Afgan (otak lagi liar) --> dia bermuka tanda tanya --> aku keluar apotek --> TAMAT.

Aku: "Yuk sarapan di kantin!"
Temen: "Nggak ah, aku udah makan tadi"
Aku: "Oh, makan sama apa?"
Temen: "Sama rendang"
Aku: "Emmm... kamu ada keturunan Padang? Kok aku nggak tau ya?"
Temen: "Errrr.... nggak harus gitu juga kaliiiiiii..."
Aku: "Iya juga sih"

Di kampus, didengar temen lain yang langsung tertawa terbahak-bahak sambil meragukan kemampuan berpikir logisku.

Assalamu'alaikum

Baru sekali aku nonton acara Sudut Pandang di Metro TV. Program talkshow yang relatif baru ini dipandu oleh presenter cantik Fifi Aleyda Yahya. Jujur sampai saat ini aku belum pernah liat acara itu lagi, cuma sekali dan satu-satunya :)
Mbak Fifi #sokkenal
Waktu itu Sudut Pandang mengangkat tema kurang lebih tentang Manajemen Lajang. Wow, apa pula ini? Setelah beberapa menit aku ikuti, ternyata pembahasannya mengenai bagaimana me-manajemen diri ketika diri kita lajang (belum menikah/ memutuskan untuk tidak menikah).
Sebagai bintang tamu, ada Pak Komaruddin Hidayat (yang banyak membahas ke"lajang"an dari sudut pandang psikologis dan sosial), juga ada para artis macam Stenny Agustaf (presenter), Chantal Della Concetta (presenter - nama yang unik #nggak ngerti artinya), Lola Amaria (aktris, sutradara, produser juga kalo gak salah), dan Ingrid Widjanarko (aktris, seniman).
Assalamu'alaikum

Setidaknya ada 2 kejadian setahun terakhir ini yang membuatku menyesal... dan semua berkaitan dengan ibuku.

Kejadian pertama:
Seperti yang pernah aku ceritakan di potingan sebelumnya, ibuku adalah orang yang cerewet. Dalam beberapa hal, levelnya naik menjadi "sangat cerewet". Di usianya yang 59 tahun sekarang ini (dan beliau masih lincah, alhamdulillah), masih sering berkata kepada anak-anaknya, terutama aku, seperti ini:
  • "Ayo salim dulu sama Bu Prapti!" --> ketika ada tamu ke rumah dan ibuku belum melihat dengan mata kepalanya sendiri apakah aku sudah salim (bersamalan) sama tamu tersebut atau belum.
  • "Sudah cuci kaki belum?" --> ketika aku mau masuk kamar, habis dari bepergian.
  • "Dek, caranya nyuci piring sudah tau kan? Caranya bla bla bla..." --> ketika aku akan mencuci piring.
  • dan sederet kalimat yang menurutku remeh-temeh lainnya.